NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Kapolri naikan pangkat 12 jenderal, ada Kapolda mualaf pecah bintang 3, ini profilnya.
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo memimpin upacara korps raport kenaikan pangkat sejumlah perwira tinggi (pati) Polri, ada 12 pati Polri mendapatkan kenaikan pangkat.
Upacara ini berlangsung di Rupattama Mabes Polri, Jakarta, pada Jumat 23 Agustus 2024. Kenaikan pangkat ini mencakup berbagai tingkatan, mulai dari Brigadir Jenderal Polisi hingga Komisaris Jenderal Polisi.
BACA JUGA:IKN Buka Penerimaan CPNS 2024 untuk Jabatan Polisi Pamong Praja, Paket C Bisa Daftar
Salah satu perwira tinggi yang mendapatkan kenaikan pangkat adalah Kapolda Papua, Mathius D. Fakhiri, yang resmi naik pangkat dari Inspektur Jenderal menjadi Komisaris Jenderal melalui Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB).
Profil Mathius D. Fakhiri
Komisaris Jenderal Polisi Mathius Derek Fakhiri, S.IK., M.H., lahir pada 6 Januari 1968, adalah seorang perwira tinggi Polri yang dikenal karena pengabdiannya yang panjang di kepolisian, khususnya di bidang Brigade Mobil (Brimob).
Sejak 18 Februari 2021, ia mengemban amanat sebagai Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua. Mathius adalah lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1990, dan perjalanan kariernya membawa banyak pengalaman di berbagai daerah, terutama di wilayah Papua.
BACA JUGA:Penting Bagi Pelamar CPNS 2024, Ini 7 Penyebab Tidak Lolos Seleksi Administrasi
Mathius Fakhiri merupakan putra daerah Papua yang berasal dari Bade, Edera, Mappi, dan ia adalah salah satu dari sedikit perwira tinggi Polri yang memiliki latar belakang suku asli Papua Selatan.
Keterikatannya dengan tanah Papua begitu kuat, dan hal ini tercermin dalam pengabdiannya sebagai Kapolda Papua, jabatan yang kini ia emban dengan pangkat Komisaris Jenderal, menjadikannya Kapolda pertama di jajaran Polri yang berpangkat jenderal bintang tiga.
Latar Belakang Keluarga dan Pendidikan
Mathius D. Fakhiri lahir di Ransiki, ibukota Manokwari Selatan, dari pasangan Nathalis Yame Fakhiri dan Martha Kabuare. Ayahnya, Nathalis, adalah seorang letnan kolonel purnawirawan yang berasal dari Bade, suku Awyu.
Sedangkan ibunya, Martha, merupakan anggota suku Inanwatan dan seorang perawat yang juga memiliki ayah yang berprofesi sebagai anggota kepolisian.
BACA JUGA:Waspada, Pada 23 Agustus Gempa Besar Lebih Banyak Terjadi, Disusul 24 Agustus Gempa di Bengkulu