BENGKULU, RBTVCAMKOHA.COM – Meskipun permohonan maaf terduga pelaku penganiayaan, Yoki Ramadansyah seorang tenaga Honorer Security Kantor DPRD Provinsi Bengkulu sudah beredar di media sosial.
Namun pihak keluarga dan korban Yoandha Audritama Ihza Kesuma, salah satu mahasiswa yang dipukul saat unjuk rasa, tetap melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Bengkulu Sabtu siang (24/8).
Ini mereka lakukan lantaran menganggap permohonan maaf dari terduga pelaku belum sepenuhnya tulus dan ikhlas. Bahkan dalam rekaman permohonan maaf terduga pelaku tidak ada menyebutkan meminta maaf kepada korban dan keluarga.
BACA JUGA:Head to Head di Lebong, Kopli-Roiyana Vs Azhari-Bambang
"Berdasarkan video yang beredar, terlihat pelaku ini tidak bersungguh-sungguh untuk meminta maaf. Terlihat pelaku juga meminta maaf menggunakan catatan sehingga kita membuat laporan ke polisi," jelas Sandra Ramayanti, orang tua korban kepada rbtvdisway.com.
Dalam permohonan maaf yang disampaikan oleh terduga pelaku hanya meminta maaf untuk masyarakat Bengkulu dan rekan-rekan mahasiswa. Namun tidak khusus kepada korban.
"Ibu lihat benar-benar kecewa, karena ekspresi wajah dan permintaan maaf pelaku tidak tertuju kepada anak ibu. Seharunya pelaku ini meminta maaf kepada korban, keluarga, barulah dengan mahasiswa dan masyarakat," lanjutnya.
BACA JUGA:Pulang Beli Kue Bay Tat, Pasutri Tabrakan di Dekat Danau Dendam
Ditambahkan Sandra, laporan ini bukan terlambat disampaikan. Sebelumnya anaknya sempat mendatangi Mapolda Bengkulu untuk melaporkan kejadian penganiayaan yang dialami anaknya. Namun pada saat ingin melaporkan kejadian, pendamping korban mengarahkan untuk meminta izin terlebih dahulu kepada orang tuanya.
"Bukan terlambat, malam itu dia sempat ingin melaporkan kejadian ke Polda Bengkulu tanpa sepengetahuan orang tua. Tapi nggak jadi karena dari pihak pendamping mempertanyakan sudah izin belum dengan orang tuanya," tutur orang tua korban.
Selanjutnya, saat korban pulang ke rumah dan menyampaikan ingin melaporkan kejadian tersebut, pihak keluarga mengarahkan untuk tidak melapor dikarenakan banyak pertimbangan yang dilakukan oleh pihak keluarga.
"Saya mengarahkan untuk dia (anaknya) untuk tidak melaporkan kejadian dikarenakan berbagai pertimbangan yang dilakukan," jelasnya.
Akan tetapi pada saat keesokan harinya, orang tua korban melihat video permintaan maaf dari terduga pelaku dan merasa permintaan maaf dari terduga pelaku tidak tertuju kepada korban dan pihak keluarga, sehingga menyarankan anaknya untuk melaporkan kejadian tersebut.