BACA JUGA:Mengejutkan, Windra-Ramli Mendadak Berhenti di Pemakaman Sebelum Menuju KPU Untuk Daftar Cakada
Tirza Munusamy, Chief of Public Affairs Grab Indonesia, menyampaikan bahwa Grab menghargai hak para mitra pengemudi untuk menyuarakan pendapat dan aspirasinya.
Menurut Tirza, Grab telah menyediakan berbagai saluran komunikasi yang bisa digunakan para mitra untuk menyampaikan masukan, baik melalui layanan Grab Support maupun melalui pertemuan tatap muka yang diadakan secara berkala antara perwakilan Grab dengan komunitas mitra pengemudi.
"Grab senantiasa menghargai hak Mitra Pengemudi untuk menyuarakan pendapat dan aspirasinya selama dilakukan dengan tertib, damai, dan sesuai dengan peraturan yang berlaku," kata Tirza dalam keterangan yang diberikan kepada detikcom pada Rabu (28/8/2024).
BACA JUGA:Mengejutkan, Windra-Ramli Mendadak Berhenti di Pemakaman Sebelum Menuju KPU Untuk Daftar Cakada
Tirza juga menjelaskan bahwa tarif layanan pengantaran Grab telah dihitung dengan cermat sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yaitu Pasal 3 Permenkominfo No. 1/Per/M.Kominfo/01/2012 tentang Formula Tarif Layanan Pos Komersial.
Tarif tersebut, katanya, dirancang sedemikian rupa untuk menjaga pendapatan mitra pengemudi sekaligus mempertahankan kestabilan permintaan pasar terhadap layanan Grab.
"Kami menjamin bahwa Grab Indonesia tidak pernah memotong pendapatan Mitra Pengemudi untuk dialokasikan sebagai diskon bagi konsumen. Seluruh biaya promosi yang Grab gunakan berasal dari perusahaan dan didesain untuk membantu meningkatkan permintaan dari konsumen, yang pada akhirnya diharapkan dapat memengaruhi pendapatan para Mitra Pengemudi secara positif," tambah Tirza.
BACA JUGA:Mengejutkan, Windra-Ramli Mendadak Berhenti di Pemakaman Sebelum Menuju KPU Untuk Daftar Cakada
Protes yang dilakukan oleh para driver ojol ini mencerminkan ketidakpuasan yang mendalam terhadap situasi saat ini.
Mereka merasa bahwa perjuangan mereka sebagai pekerja di sektor informal ini tidak dihargai, terutama ketika tarif layanan yang mereka terima tidak sesuai dengan harapan, bahkan cenderung merugikan.
Kondisi ini diperparah oleh kebijakan diskon dan promosi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan penyedia aplikasi ojol, yang meskipun bertujuan untuk menarik konsumen, sering kali dirasa memberatkan para driver.
BACA JUGA:Melirik Gaji Perwira Pelayaran yang Menggiurkan, Segini Besarannya
Sementara itu, di media sosial, banyak pihak yang mendukung aksi para driver ojol ini. Mereka menilai bahwa para driver memiliki hak untuk menuntut keadilan atas upah yang layak.
Beberapa netizen bahkan mengkritik perusahaan penyedia aplikasi yang dinilai lebih mementingkan keuntungan ketimbang kesejahteraan para mitranya.
Namun, ada pula yang mengimbau agar aksi ini tidak berlangsung terlalu lama, karena khawatir akan mengganggu aktivitas masyarakat yang bergantung pada layanan ojol untuk mobilitas sehari-hari.