BTPN Ubah Nama Perusahaan Jadi Bank SCMB Indonesia! Ini Alasannya

Jumat 30-08-2024,16:55 WIB
Reporter : Sheila Silvina
Editor : Purnama Sakti

Hingga Juni 2024, Bank BTPN mencatatkan penyaluran pembiayaan berkelanjutan sebesar Rp 16,33 triliun, termasuk dalam bentuk pinjaman hijau dan pinjaman untuk UMKM. 

Dalam platform Jenius, penyaluran kredit tumbuh sebesar 134 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp 3,1 triliun, sementara pengelolaan dana pihak ketiga meningkat sebesar 10 persen yoy menjadi Rp 27,2 triliun. 

Program Daya sendiri telah menjangkau lebih dari 6,3 juta penerima manfaat melalui 4.905 aktivitas yang dilakukan sepanjang tahun ini.

Pencapaian tersebut menjadi salah satu faktor yang mendorong kinerja positif Bank BTPN selama Semester I-2024. 

BACA JUGA:Jadi Rebutan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan CPNS Lulusan S1, Buruan Cek

Aset perusahaan meningkat sebesar 22 persen yoy menjadi Rp 235,8 triliun, penyaluran kredit tumbuh sebesar 19 persen yoy menjadi Rp 176,2 triliun, dan pendapatan bunga bersih naik sebesar 17 persen menjadi hampir Rp 7 triliun. 

Ini adalah hasil dari strategi yang tepat dan konsisten yang diterapkan oleh manajemen dalam menghadapi tantangan dan peluang di pasar.

Dalam RUPSLB yang sama, para pemegang saham juga menyetujui penunjukan Marita Alisjahbana sebagai Komisaris Independen Bank BTPN. 

Marita Alisjahbana merupakan seorang ahli manajemen risiko senior dengan pengalaman lebih dari 30 tahun di industri perbankan. 

BACA JUGA:Musim Pilkada, Sebelum Menentukan Pilihan, Ini Ciri Calon yang Cocok Jadi Kepala Daerah Menurut Islam

Sebelum bergabung dengan Bank BTPN, ia menjabat sebagai Direktur Risiko di Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority. 

Penunjukan Marita sebagai Komisaris Independen diharapkan dapat memperkuat pengawasan dalam bidang manajemen risiko dan praktik tata kelola perusahaan.

"Pengangkatan Marita Alisjahbana adalah langkah penting yang sejalan dengan komitmen Bank BTPN untuk selalu mematuhi standar dan kebijakan yang berlaku, serta memenuhi ekspektasi dari pemangku kepentingan dan nasabah. Kami yakin bahwa pengalaman dan keahliannya akan membawa dampak positif bagi perusahaan," tambah Henoch.

BACA JUGA:Berencana Bangun Rumah Tipe 21? Ini Rincian Biayanya, Wujudkan Hunian Minimalis Modern

Sebagai bank devisa hasil penggabungan usaha PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia, Bank BTPN memfokuskan diri untuk melayani segmen mass market. 

Segmen ini terdiri dari para pensiunan, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), komunitas prasejahtera produktif, serta segmen consuming class. 

Kategori :