5. Libatkan Pihak Sekolah
Jika Anda mencurigai anak Anda menjadi korban bullying, segera libatkan pihak sekolah. Diskusikan masalah ini dengan guru, kepala sekolah, atau konselor untuk mencari solusi yang tepat.
Sekolah memiliki tanggung jawab untuk menjaga keamanan dan kesejahteraan semua siswanya, dan mereka dapat mengambil tindakan untuk menghentikan bullying yang terjadi.
BACA JUGA:Viral! Adu Mulut Dua Orang Pria Berujung Pemukulan yang Ternyata Adalah Kakak Youtuber Angga Chandra
6. Dukung Kesehatan Mental Anak
Anak yang menjadi korban bullying membutuhkan dukungan emosional yang kuat. Selain berbicara dengan mereka, Anda juga bisa mempertimbangkan untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental, seperti psikolog atau konselor.
Terapi dapat membantu anak mengatasi trauma dan membangun kembali kepercayaan diri mereka.
7. Berikan Contoh yang Baik
Anak-anak cenderung meniru perilaku orang tua mereka. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memberikan contoh yang baik dalam hal bagaimana memperlakukan orang lain dengan hormat dan kasih sayang.
Ajarkan nilai-nilai empati, toleransi, dan kerjasama sejak dini, sehingga anak-anak Anda akan tumbuh menjadi individu yang menghormati perbedaan dan tidak melakukan tindakan bullying.
Kasus NS yang harus dilarikan ke RSJ karena bullying adalah pengingat keras bahwa perundungan adalah masalah serius yang tidak boleh diabaikan.
Orang tua memiliki peran kunci dalam mencegah dan menangani bullying, baik di sekolah maupun di lingkungan lainnya.
BACA JUGA:Viral! Wisudawan UI Tampil Beda, Bentangkan Poster ‘Peringatan Darurat’ saat Wisuda
Dengan memperhatikan tanda-tanda awal dan mengambil tindakan yang tepat, kita bisa membantu anak-anak tumbuh dalam lingkungan yang aman dan mendukung, bebas dari ancaman bullying.