Selain ancaman gempa bumi dan tsunami, Indonesia juga menghadapi berbagai bencana alam lainnya, seperti perubahan iklim, cuaca ekstrem, dan letusan gunung berapi.
BACA JUGA:Pinjaman KUR Pegadaian Syariah Plafon Rp 10 Juta, Simak Update Besaran Angsuran September 2024
Dwikorita menekankan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang menghadapi ancaman multi hazard, yaitu berbagai jenis bencana alam yang bisa terjadi secara bersamaan atau berurutan. Jika tidak ditangani dengan serius, bencana-bencana ini bisa berdampak sangat besar terhadap masyarakat.
BMKG juga telah bekerja sama dengan berbagai negara di sepanjang Samudra Hindia, seperti Australia dan India, untuk melindungi 25 negara dari ancaman tsunami.
Kolaborasi ini penting untuk memastikan bahwa negara-negara yang terletak di sekitar Samudra Hindia memiliki sistem peringatan dini yang efektif dan mampu melakukan mitigasi bencana secara cepat dan tepat.
Dalam beberapa tahun terakhir, BMKG telah mencatat adanya peningkatan aktivitas gempa di wilayah Indonesia.
Hal ini menunjukkan bahwa risiko terjadinya gempa besar semakin meningkat, sehingga penting bagi masyarakat untuk selalu waspada dan siap menghadapi kemungkinan terjadinya bencana.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh BMKG adalah memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara menghadapi gempa dan tsunami, serta pentingnya memahami risiko dan langkah-langkah yang harus diambil jika bencana terjadi.
BACA JUGA:Mudah dan Praktis, Begini Cara Daftar QR Code Pertamina untuk Beli BBM Subsidi
Segmen-segmen Megathrust di Indonesia
BMKG mencatat bahwa Indonesia dikelilingi oleh 13 segmen Megathrust yang memiliki potensi untuk memicu gempa besar. Berikut adalah daftar segmen-segmen Megathrust di Indonesia beserta potensi magnitudo gempa yang bisa terjadi:
1. Megathrust Mentawai-Pagai: Potensi gempa M8,9
2. Megathrust Enggano: Potensi gempa M8,4
3. Megathrust Selat Sunda: Potensi gempa M8,7
4. Megathrust Jawa Barat-Jawa Tengah: Potensi gempa M8,7
5. Megathrust Jawa Timur: Potensi gempa M8,7