Ajak Warga Memakmurkan Masjid, Pendakwah Asal Pakistan Malah Disuguhkan Miras Tradisional

Jumat 06-09-2024,08:43 WIB
Reporter : Sheila Silvina
Editor : Septi Widiyarti

BACA JUGA:Beli E-Meterai di Perpanjangan Waktu Pendaftaran CPNS 2024, Ini Solusi Gagal Membubuhkan E-Meterai saat Daftar

Terkait dengan viralnya video ini, Camat Tiroang, Ansaruddin Maramat, juga memberikan klarifikasi. Menurutnya, video tersebut adalah rekaman lama yang baru saja viral di media sosial. "Itu video lama yang baru diunggah.

Memang benar kejadian itu terjadi di Kampung Pisang, dan pada saat itu ada dua pendakwah asal Pakistan yang sedang mengunjungi warga di sekitar masjid," ungkap Ansaruddin pada Selasa (3/9/2024).

Ansaruddin menjelaskan lebih lanjut bahwa ada sekitar sepuluh orang pendakwah dari Pakistan yang tinggal di masjid di Kelurahan Tiroang pada waktu itu.

Kebetulan, lokasi masjid tersebut berdekatan dengan rumah Tahir, yang menjadi tempat kejadian. Menurutnya, peristiwa ini terjadi karena keisengan warga yang mungkin tidak sadar sepenuhnya akan tindakannya.

"Mungkin warga itu hanya iseng, karena para pendakwah dari Pakistan tidak tahu bahwa minuman yang diberikan kepada mereka adalah ballo," tambahnya.

BACA JUGA:Jumat Pagi, Bengkulu Kembali Digoncang Gempa, Magnitudo 5,6

Setelah video tersebut menjadi viral, pihak Polsek Tiroang segera bertindak. Mereka memanggil warga yang terlibat, yaitu Tahir, Lagga, dan Mustafa, untuk memberikan klarifikasi serta meminta maaf atas tindakan mereka.

"Warga sudah memberikan klarifikasi dan permintaan maaf. Kami juga telah mengimbau mereka untuk membuat video permintaan maaf agar masyarakat luas tahu bahwa kejadian ini tidak disengaja," ujar Kapolsek Kamaluddin.

Permintaan maaf tersebut dilakukan demi menjaga hubungan baik antara warga setempat dan para pendakwah yang berasal dari negara lain.

BACA JUGA:Perpanjangan Pendaftaran CPNS 2024 Lantaran E-Meterai Error, Ini Klarifikasi Peruri

Ballo sendiri merupakan minuman beralkohol yang cukup dikenal di Sulawesi Selatan. Minuman ini berasal dari getah pohon lontar, yang difermentasi menjadi minuman keras. Ballo biasanya disajikan dalam cangkir bambu dan sering dikonsumsi dalam acara-acara sosial atau ritual keagamaan di daerah setempat.

Ada dua jenis ballo yang dikenal oleh masyarakat, yaitu penyamakan ballo dan kacci ballo. Penyamakan ballo memiliki rasa yang lebih halus dan manis, dengan kandungan alkohol yang relatif ringan, sekitar 10 persen.
Sementara itu, kacci ballo memiliki rasa yang lebih tajam, asam, dan memiliki kandungan alkohol yang lebih tinggi.

Kedua jenis minuman ini sering dikonsumsi oleh masyarakat di Sulawesi Selatan dalam berbagai kesempatan, baik dalam ritual maupun acara santai.

 Sheila Silvina

Kategori :