Menurut Komandan Polisi Daerah Trans Nzoia, Jeremiah oleh Kosiom, insiden ini terjadi pada Minggu (1/9/2024).
Saat itu, Rebecca dan pacarnya, Dickson Ndiema, terlibat dalam pertengkaran yang memanas.
Dalam kondisi penuh amarah, Ndiema membeli sekaleng bensin, kemudian menyiram dan membakar tubuh Rebecca.
Tak hanya Rebecca, Ndiema sendiri juga mengalami luka bakar karena terkena api yang ia nyalakan.
BACA JUGA:Banyak yang Tanya, Berapa Gaji Sopir Bus AKAP di Indonesia? Ini Rinciannya
Keduanya dilarikan ke rumah sakit yang sama. Meskipun kondisi Ndiema juga cukup parah dengan luka bakar di lebih dari 30 persen tubuhnya, dokter mengatakan bahwa kondisinya mulai membaik dan stabil.
Sementara itu, nyawa Rebecca tidak tertolong karena luka yang jauh lebih serius.
Latar Belakang Hubungan Rebecca dan Pacarnya
Rebecca Cheptegei diketahui telah membeli sebidang tanah di Trans Nzoia, Kenya, untuk memudahkan aksesnya ke berbagai pusat pelatihan atletik di kawasan tersebut.
Hubungannya dengan Ndiema, yang juga tinggal di area tersebut, tampaknya telah berlangsung cukup lama.
Namun, insiden tragis ini mengungkap adanya masalah serius dalam hubungan mereka, terutama terkait kekerasan yang akhirnya merenggut nyawa Rebecca.
Sebuah laporan dari kepala daerah setempat menyebutkan bahwa warga sekitar sempat mendengar pertengkaran hebat antara Rebecca dan Ndiema sebelum serangan brutal itu terjadi.
Meskipun jelas bahwa ada unsur kekerasan dalam hubungan mereka, tidak ada yang menduga bahwa peristiwa tersebut akan berakhir dengan kematian.
BACA JUGA:Simulasi Cicilan Pinjaman KUR BCA Rp500 Juta Periode September 2024
Reaksi Dunia Internasional