NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Pengemudi Pajero berulah, serempet mobil dan sodorkan pistol, apa pemicunya?
Aksi arogansi pengemudi Mitsubishi Pajero Sport dengan nomor polisi B 1614 TJN yang menyerempet kendaraan lain sontak membuat geram netizen Indonesia.
BACA JUGA:Belum Banyak yang Tahu, Ternyata Segini Gaji Pegawai Bank Indonesia Per Bulan
Insiden ini menarik perhatian publik setelah video kejadian tersebut diunggah oleh akun X (Twitter) @youknowminn dan kemudian di-repost oleh akun Instagram @jakarta.terkini.
Kejadian ini diketahui terjadi di flyover Kalibata, Jakarta Selatan, dan viral di media sosial.
Dalam video itu, pengemudi Pajero diduga menunjukkan perilaku agresif dengan menyodorkan senjata api kepada pengemudi lain usai tidak terima disuruh minggir.
BACA JUGA:Buntut Kasus Kekerasan Kurir Paket COD, Endingnya Malah Begini
Menurut unggahan @youknowminn, insiden terjadi ketika pengemudi Pajero tersebut berusaha mengambil jalur kanan di flyover Kalibata.
Namun, karena kondisi lalu lintas sedang macet, pengemudi lain tidak memberinya jalan. Akibatnya, jarak antara kendaraan menjadi sangat sempit, dan mobil Pajero itu menyerempet mobil yang dikendarai oleh pengunggah video.
Saat diajak untuk menepi dan menyelesaikan masalah, pengemudi Pajero malah menunjukkan senjata api.
Dalam unggahan tersebut, pemilik video memberikan penjelasan terkait situasi yang mereka hadapi. "Dia mau ambil jalur di kanan dan gak kita kasih karena macet dan jarak antar mobil mepet banget kan. Eh tiba-tiba diserempet mobil kita, diajak minggir malah nyodorin becengnya, si paling keren deh pak," tulisnya.
BACA JUGA:Begini Cara Membuka Rekening Bank Saqu untuk Nasabah Baru, Mudah dan Praktis
Tindakan Arogansi Oknum TNI
Aksi pengemudi Pajero ini menjadi lebih kontroversial karena pria tersebut diduga merupakan seorang Purnawirawan Mayjen TNI yang bekerja sebagai Staf Khusus di Badan Intelijen Negara (BIN).
Meskipun identitas lengkapnya belum dikonfirmasi secara resmi oleh pihak berwenang, hal ini menambah sorotan terhadap perilaku oknum tersebut di jalan raya.
Dalam situasi normal, penggunaan senjata api oleh masyarakat sipil sangat terbatas dan diatur oleh undang-undang.