Pencarian PKH dan BPNT Melalui Kantor Pos Ditunda
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bengkulu Utara, Agus Sudrajat, mengatakan kalau pencairan bansos PKH dan BPNT triwulan 3 (Juli-September) harus terpaksa tertunda.
Penundaan ini terjadi lantaran pihaknya menerima notifikasi di dalam aplikasi Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS-NG), bahwa KPM bansos yang pencairannya melalui kantor pos terlebih dahulu agar dialihkan melalui himbara (BRI-Mandiri). Notifikasi tersebut masuk pada awal September lalu.
BACA JUGA:Spesifikasi dan Review Honda Lead 125 2024, Skuter Matik dengan Desain Elegan dan Futuristik
“Kita sudah koordinasi dengan pihak Kementerian, jadi untuk penyaluran bansos PKH dan BPNT yang selama ini disalurkan lewat kantor pos, sedang dalam proses pengalihan ke bank himbara,” jelas Agus Sudrajat, Selasa (10/9) saat ditemui di ruang kerjanya.
BACA JUGA:WNI Asal Medan Dibunuh Suami Berkebangsaan Amerika Serikat di Albania
Dengan adanya kebijakan ini, maka KPM PKH dan BPNT terpaksa harus tertunda sementara.
Saat ini jumlah KPM PKH yang sebelumnya masih melakukan pencairan melalui kantor pos ada 1.306 KPM, dan BTPN ada sebanyak 3.550 KPM.
Ditambahkan Agus, proses peralihan ini akan sedikit memakan waktu, namun diharapkan dapat tuntas sebelum memasuki akhir bulan September.
BACA JUGA:Dugem dengan PSK, 4 Oknum Satpol PP Ini Terima Sanksi Pemberhentian Sementara
Pada proses peralihan ini KPM akan didampingi oleh para pendamping sosial untuk pembuatan rekening dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).
“Jadi ini butuh proses pembukaan rekening dan KKS nya. Bagaimana prosesnya ini SOP nya ada pada pihak bank, mungkin bisa secara kolektif,” ujar Agus.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bengkulu Utara, Agus Sudrajat--
BACA JUGA:8 Rekomendasi Merek Minyak Ikan untuk Anak, Bagus Dukung Kecerdasan Otak, Apa Saja?
Nantinya ketika KPM yang telah memiliki rekening dan KKS, pencairan bansos akan langsung ditransfer ke rekening masing-masing KPM. Untuk pencairannya bisa melalui teller bank, ATM, maupun jaringan himbara yang ada di desa.
“Ketika sudah ada rekening, maka yang tadinya pencairannya harus melalui pos, selanjutnya bisa langsung ditransfer ke rekening KPM,” demikian Agus.