1. Sedekah Rame
Sedekah rame diadopsi dari Kesultanan Palembang. Upacara ini masuk ke Bengkulu dibawa oleh Kriye Mambul. Sedekah rame banyak dilaksanakan di kawasan Batu Urip Bengkulu.
Upacara ini dilaksanakan sebagai bentuk syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Prosesi yang ada dalam upacara adat ini adalah memberi rezeki bagi yang melakukannya. Prosesi ini harus dipimpin oleh garis keturunan yang ditunjuk langsung dan tidak boleh sembarangan.
BACA JUGA:Buruan Serbu! Ada Promo 9.9 Makanan dan Minuman 2024, Nikmati Diskon Sampai 50 Persen
2. Semgoa Pai
Upacara adat semgoa pai adalah jenis upacara adat masyarakat Rejang Kepahiang. Upacara ini tujuannya untuk menghormati tanaman padi sebagai makanan pokok masyarakat.
Semgoa pai dilaksanakan tiga hari berturut-turut, mulai dari persiapan sesajen. Kemudian pagi hari perempuan tua pemilik ladang berada di tepi ladang dan menyiapkan upacara.
Prosesi bermula dengan pemilinan padi, disanggul dan diikat dengan 3 benang, kemudian padi digantung.
BACA JUGA:Tahan Imbang Tanpa Gol Lawan Australia, TImnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026?
3. Tabot
Dr. H. Murodi, MA dalam buku berjudul Sejarah Kebudayaan Islam Mts Kelas IX menjelaskan bahwa pada awalnya upacara Tabot (Tabuik) memang dipergunakan oleh orang-orang Syi'ah untuk mengenang gugurnya Al-Husein bin Ali bin Abi Thalib.
Namun, sejak orang-orang Sipai lepas dari pengaruh ajaran Syi'ah, upacara ini dilakukan hanya untuk memenuhi wasiat leluhur mereka.
Belakangan, sejak satu dekade terakhir, selain melaksanakan wasiat leluhur, acara ini juga dimaksudkan sebagai wujud partisipasi orang-orang Sipai dalam pembinaan dan pengembangan budaya daerah Bengkulu setempat.
4. Kedurai Agung
Kedurai Agung merupakan upacara adat Bengkulu dengan prosesi ritual agung atau upacara ritual yang besar. Pelaksanaan upacara ini adalah dengan mengacu pada pemujaan kepada arwah nenek moyang.