7 Upacara Adat yang Menjadi Sejarah Terkuat di Bengkulu, Apa saja?

Rabu 11-09-2024,10:12 WIB
Reporter : Putri Nurhidayati
Editor : Purnama Sakti

Dikutip dari situs resmi Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya Indonesia, kegiatan musyawarah ini dilaksanakan untuk membuat suatu kebijakan atau bisa juga untuk perundingan panitia pesta pernikahan.

Ciri khas dari kegiatan ini ada di hidangan yang disajikan ketika acara. Mufakat rajo penghulu biasanya terdapat hidangan berupa lupis dan sebagian juga menggunakan nasi ketan.

3. Tempung Matei Bilei

Tempung matei bilei merupakan sanksi adat yang diberikan kepada individu yang melakukan perbuatan asusila, seperti zina, yang merusak tatanan sosial dan norma dalam masyarakat. Pelaksanaan sanksi ini dianggap sebagai upaya untuk mengembalikan keseimbangan dalam masyarakat.

Proses tempung matei bilei diawali dengan pembacaan doa dan pembakaran kemenyan, kemudian dilanjutkan dengan pemukulan kepada pelaku oleh tokoh adat, agama, dan pemerintah menggunakan seratus batang lidi sebagai simbol seratus kali cambukan dalam hukum Islam.

BACA JUGA:2 Instansi yang Masih Bukan Pendaftaran CPNS 2024 Sampai Tanggal 13 September, Tersedia Ribuan Formasi

Pemukulan tersebut tidak dimaksudkan sebagai tindakan kekerasan, melainkan sebagai upaya untuk memohon ampunan dari Allah bagi pelaku dosa yang telah dilakukan.

Setelah pemukulan, pelaku meminta maaf kepada leluhur, bumi, dan langit sebagai bentuk permohonan pengampunan atas kesalahannya.

4. Sedekah Rame

Sedekah rame adalah Upacara adat Bengkulu yang diadopsi dari daerah Kesultanan Palembang. Dilansir dari situs resmi Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya Indonesia, upacara ini dibawa ke Bengkulu oleh seorang yang bernama Kriye Mambul.

Dia mempelajari upacara ini sebelum menyebarkannya ke Bengkulu. Sedekah rame sering dilakukan di daerah Batu Urip Bengkulu dan menjadi salah satu warisan budaya tak benda milik Indonesia.

BACA JUGA:Kaum Hawa Waspada, Wanita Ini Jadi Korban Begal Payudara, Nopol Motor Pelaku Terekam CCTV

Upacara ini merupakan bentuk rasa syukur terhadap Tuhan yang maha esa dengan membuat kegiatan berupa memberikan rezeki bagi yang melaksanakan. Untuk melaksanakan sedekah rame juga harus dipimpin langsung oleh garis keturunan yang tepat dan tidak sembarangan.

5. Upacara Kalea

Upacara kalea biasanya dilakukan untuk pengukuhan Koordinator Kepala Suku (Pabuki) yang ada di Bengkulu. Acara ini dihadiri oleh semua Kepala Suku dan Kepala Pintu Adat serta warga adat yang terlibat.

Upacara kalea identik dengan pemasangan kalung yang dibuat khusus dari kerang dan dipasangkan juga mahkota yang dibuat dari pelepah nibung kepada Pabuki yang baru. 

Kategori :