Ulia akhirnya memutuskan untuk keluar dari mobil dan merekam kejadian tersebut sebagai bukti bahwa ia bukanlah pihak yang membatalkan perjalanan.
BACA JUGA:Ini Klarifikasi Oknum Grab Bengkulu yang Turunkan Paksa Selebgram Ulianaci, Akui Tak Ada Niat Jahat
Namun, setelah ia mulai merekam, driver tersebut marah karena tidak ingin direkam. Video kemudian terpotong ketika Ulia mencoba mengeluarkan kopernya sendiri, dan sesuatu jatuh dari mobil driver.
Driver itu kemudian berteriak, menuduh Ulia merusak mobilnya. Di tengah kebingungan dan emosional akibat situasi yang mengejutkan, Ulia mulai menangis.
Beruntung, ada seorang ibu pemilik warung di dekat lokasi kejadian yang dengan baik hati membantu Ulia dan Damir mencari driver baru untuk melanjutkan perjalanan mereka ke bandara.
Unggahan Ulia segera viral, dan banyak netizen yang mengecam perilaku driver tersebut. Namun, baru-baru ini, driver yang bersangkutan, Edi Supriyanto, memberikan klarifikasi atas kejadian tersebut.
BACA JUGA:4 Jenis Ikan Aligator yang Berbahaya, Mengapa Mereka Tidak Cocok untuk Dipelihara?
Klarifikasi dari Oknum Driver Grab
Dalam sebuah video klarifikasi, Edi Supriyanto, sang driver, menyampaikan permintaan maafnya kepada publik, khususnya kepada Ulia Naci, atas kejadian yang telah terjadi.
Ia menjelaskan kronologi versi dirinya, yang berbeda dengan apa yang disampaikan oleh Ulia. Berikut adalah poin-poin yang disampaikan oleh Edi dalam klarifikasinya:
1. Permintaan Maaf
Edi mengawali video klarifikasinya dengan menyatakan permintaan maaf secara terbuka kepada Ulia Naci dan seluruh warga Kota Bengkulu yang mungkin merasa terganggu atau tidak nyaman dengan kejadian ini.
Ia menyatakan bahwa niatnya adalah untuk meluruskan kejadian sebenarnya dan tidak ingin memperpanjang masalah.
BACA JUGA:Audisi PB Djarum 2024 Resmi Bergulir, 1.966 Peserta Siap Rintis Mimpi Jadi Juara
2. Kronologi Versi Edi Supriyanto
Menurut Edi, pada hari Jumat, 6 September 2024, ia menerima pesanan dari Grab untuk menjemput penumpang di Hotel Azana Bengkulu dan mengantar mereka ke Bandara Fatmawati.
Ketika ia sampai di lokasi penjemputan, ia mendapati bahwa penumpang membawa koper yang sangat besar dan berat, yang melebihi batas ketentuan paket hemat, yaitu 10 kg.