Yudo menyebut pihaknya telah berupaya melakukan pendekatan dengan KKB Papua, sampai penegakan hukum dilakukan.
BACA JUGA:1 Menit Cair, Pinjaman Resmi OJK Rp 50 Juta, Bukan Bank Mandiri dan BRI
Namun justru KKB Papua bersikap sparatis, menyerang 36 pasukan elite TNI dalam operasi penyelamatan pilot Susi Air tersebut.
Pasukan elite tersebut merupakan tim gabungan prajurit dari Kopassus dan Kostrad.
"Penegakan hukum akan terus dilakukan dan sebelumnya dijalankan dengan pendekatan. Tapi karena situasi, kami rubah siap tempur," tegasnya di Lanud Yohanis Kapiau Timika, Selasa 18 April 2023.
Berdasarkan keterangan resmi Mabes TNI, jumlah korban yang gugur dalam operasi ini hanya satu prajurit, yakni Pratu Miftahul Arifin.
Tim evakuasi tengah diterjunkan, hanya saja, kata Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letnal Jenderal Bambang Ismawan, medan di lapangan sangat menuntut.
"Sampai tadi siang belum bisa diambil karena memang pertama cuaca di sana tidak menentu, kadang satu hari hanya dua jam cerah, habis itu kabut," terang Bambang ditemui wartawan di Monas, Jakarta, Senin 17 April 2023.
Salah satu kendala utamanya adalah tidak ada landasan untuk helikopter mendarat.
"Untuk pengambilan jenazah, helikopter kita kan tidak bisa langsung merapat, karena di samping cuaca, medannya juga tidak datar, itu kendala utama," jelasnya.
BACA JUGA:Bantuan Usaha dari Pemerintah Rp 50 Juta Usai Lebaran 1444 H, Syaratnya Umur 21 Tahun
Kepala Pusat Penerangan TNI Laksamada Muda (Laksda) Julius Widjojono menyebut bahwa hanya ada 1 prajuritnya yang tewas dalam kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Papua. Laksda Widjojono menuturkan bahwa Panglima TNI telah memerintahkan untuk tanpa ragu menindak gerombolan teroris Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua. Saat ini, kata dia, pasukan TNI masih berada di daerah Nduga. Usai serangan itu mereka terpencar di beberapa lokasi. "Panglima TNI memerintahkan untuk melakukan pencarian dan bantuan tempur dengan kekuatan maksimal," ujar Laksda Widjojono, Minggu (16/4/2023).
Menurut perwira tinggi bintang dua itu menegaskan bahwa TNI tidak akan mundur sejengkalpun dari aksi teror yang dilakukan oleh KKB Papua. Dia juga menyarankan kepada publik untuk tidak mempercayai informasi di berbagai media sosial dan menunggu keterangan resmi dari TNI.
Sebelumnya, Kapendam XVII Cenderawasih Kol Kav Herman Taryaman mengatakan belum diketahui berapa jumlah prajurit yang menjadi korban penyerangan KKB di Mugi-Mam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Memang benar ada penyerangan yang dilakukan KKB terhadap Satgas Yonif R 321/GT di Mugi-Mam, Sabtu (15/4) sekitar pukul 16.30 WIT. Diakui, saat ini masih dilakukan pemantauan, namun karena cuaca hujan dan berkabut sehingga belum bisa berkomunikasi dengan aparat keamanan yang berada di lokasi tersebut.
BACA JUGA:Butuh Dana Cepat? Berikut Pilihan Pinjol yang Aman dan Bunga Rendah
“Saat ini berbagai upaya dilakukan untuk memberikan bantuan dan evakuasi sekaligus melakukan pencarian terhadap pilot Susi Air serta berharap semua diberikan keselamatan, perlindungan dan kekuatan," harap Kapendam XVII Cenderawasih Kol Kav Herman Taryaman.(tim)