BENGKULU, RBTVCAMKOHA.COM - Sampah menjadi salah satu momok permasalahan di tengah lingkungan masyarakat, namun tentu ada berbagai cara untuk mengatasinya.
Seperti yang dilakukan kelompok Bank Sampah Pejuang Lingkungan Bengkulu (BSPL)
Beralamat di Jalan Keramat Teluk Rt 09 Rw 06 Kelurahan Betungan, sejak Januari 2024 lalu kelompok BSPL menginisiasi kegiatan pengolahan sampah berbahan baku plastik menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Petasol.
BACA JUGA:Minibus Berisi 7 Penumpang Asal Seluma Masuk Jurang Sedalam 20 Meter di Liku Sembilan
Direktur Bank Sampah Pejuang Lingkungan Kota Bengkulu Derman Sitorus menyampaikan, untuk proses pengolahan sampah plastik membutuhkan waktu selama 5 hari.
Dalam satu hari sebanyak 50 kilogram sampah plastik yang diolah atau dimasak menggunakan mesin Pirolisis menghasilkan cairan, yang selanjutnya diproses kembali menggunakan beberapa campuran jenis bahan kimia.
Proses ini membutuhkan waktu maksimal 2 hari hingga menghasilkan 50 liter petasol jenis solar yang bisa digunakan dan dijual sebagai bahan bakar minyak.
Pemasaran saat ini memang masih dalam skala kecil, mulai dari pedagang yang punya produksi pembuatan tahu, mesin diesel, traktor, serta mobil yang menggunakan bahan bakar solar dengan harga jual hanya Rp9 ribu per liter.
“Petasol kita ini menghasilkan dua jenis setara dengan bensin dan solar, itu sekarang kalo bensin ini belum kita prioritaskan karena proses pemasakan yang dua kali. Jadi kita baru fokus ke Petasol jenis solar yang sudah kita gunakan dan kita pasarkan, namun baru skala kecil," ujar Derman Sitorus.
BACA JUGA:5 Ide Usaha Sampingan yang Cocok untuk Mahasiswa, Modal Kecil Untung Besar
Sementara itu untuk bahan baku sampah masih mengandalkan dari para pedagang Pasar Pagar Dewa Kota Bengkulu yang setiap harinya mengumpulkan.
Namun sebelumnya telah dipilah karena untuk sampah plastik menggunakan alumunium foil, bungkus jajanan tertentu tidak dapat diolah dengan harga beli per kilogram sampah Rp1000.