Miris! Siswa SMKN Ini Diduga Dibully, Dicekoki Miras hingga Dianiaya

Kamis 12-09-2024,16:39 WIB
Reporter : Sheila Silvina
Editor : Septi Widiyarti

"Saya sangat menyesalkan kejadian itu, apalagi kejadiannya masih di jam sekolah dan dalam lingkungan sekolah. Ini menunjukkan adanya kurangnya pengawasan dari pihak sekolah," ungkap MG saat diwawancarai.

BACA JUGA:Makin Ganas, Honda Siapkan Motor Sport Mesin 4 Silinder, Pesaing Kawasaki Ninja ZX-4RR

MG juga menuntut pertanggungjawaban dari pihak sekolah atas insiden ini. Menurutnya, pihak sekolah memiliki tanggung jawab dalam menjaga keamanan dan kesejahteraan siswa selama mereka berada di lingkungan sekolah.

"Pihak sekolah harus bertanggung jawab atas hal ini. Jumlah guru yang mengawasi siswa juga perlu dievaluasi. Jangan sampai satu guru harus mengawasi lebih dari 50 siswa. Ini sangat tidak wajar dan membuka celah terjadinya kejadian seperti ini," tambah MG.

Sementara itu, Zulkarnain, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMKN 1 Kota Gorontalo, ketika dikonfirmasi, membenarkan kejadian tersebut.

Ia mengaku bahwa pihak sekolah sebelumnya tidak menyangka bahwa kelima siswa tersebut akan melakukan tindakan seperti itu.

BACA JUGA:Makin Ganas, Honda Siapkan Motor Sport Mesin 4 Silinder, Pesaing Kawasaki Ninja ZX-4RR

Menurut Zulkarnain, siswa-siswa tersebut sebelumnya meminta izin untuk keluar sekolah dengan alasan mengurus ijazah. Namun, setelah kembali ke sekolah, mereka justru melakukan hal yang tidak terduga.

"Kami memang memberikan izin kepada mereka untuk keluar sekolah guna mengurus ijazah dan melengkapi berkas administratifnya. Namun, sepulangnya dari mengurus ijazah, ternyata mereka melakukan hal yang tidak semestinya," jelas Zulkarnain.

Zulkarnain juga mengakui bahwa pihak sekolah kecolongan dalam mengawasi para siswa tersebut. Ia menyebutkan bahwa selama para siswa mengonsumsi minuman keras di lingkungan sekolah, tidak ada satu pun guru yang melihat atau menyadari tindakan tersebut.

Hal ini menunjukkan adanya celah dalam sistem pengawasan yang seharusnya lebih ketat.

"Saya tidak menampik kalau kami kecolongan dalam hal ini. Kami tidak menyangka bahwa mereka akan melakukan tindakan seperti itu di lingkungan sekolah, dan sayangnya, tidak ada guru yang menyadari kejadian tersebut saat berlangsung," lanjutnya.

Namun, terkait dugaan penganiayaan terhadap AR, Zulkarnain mengatakan bahwa pihak sekolah telah melakukan klarifikasi.

BACA JUGA: Mantan Kepsek dan Bendahara SMPN di Bengkulu Korupsi Dana BOS Rp1,2 M untuk Judi Online

Menurut hasil klarifikasi tersebut, tindakan pemukulan yang dilakukan oleh teman-teman AR bukanlah bentuk penganiayaan yang disengaja.

Mereka mengaku melakukan tindakan tersebut karena panik dan ingin menyadarkan AR yang telah pingsan setelah mengonsumsi alkohol.

"Setelah kejadian, kami melakukan klarifikasi terkait tuduhan penganiayaan. Menurut pengakuan para siswa, pemukulan yang terjadi bukan karena niat untuk menganiaya, melainkan untuk menyadarkan AR. Mereka panik karena takut perbuatan mereka diketahui oleh pihak sekolah, sehingga mencoba membangunkan AR dengan cara yang salah," jelas Zulkarnain.

Kategori :