"Saya enggak tahu (kepastian pembatasan BBM apakah jadi atau batal), tergantung. Karena kan ketika peraturan terbit, ada regulasi yang mengatakan harus disosialisasikan terlebih dahulu. Jadi, enggak bisa langsung berlaku," imbuh Djoko.
Ini menunjukkan bahwa proses sosialisasi akan dilakukan untuk memastikan bahwa masyarakat dapat memahami dan mematuhi kebijakan baru yang diterapkan.
BACA JUGA:KUR BRI 2024, Begini Cara dan Syarat Pengajuan, Bisa Cairkan Pinjaman Rp 50 Juta
Di tengah pembahasan pembatasan BBM bersubsidi, Djoko Siswanto menegaskan bahwa sektor-sektor penting seperti ojek online (ojol) tidak akan terganggu oleh kebijakan ini.
"Motor, termasuk ojek online (ojol), juga tak terganggu pembatasan ini. Para driver ojol tetap bisa membeli BBM subsidi menggunakan QR Code dari Pertamina."
Hal ini menunjukkan bahwa kendaraan yang mendukung mobilitas sehari-hari dan memiliki dampak langsung pada masyarakat tetap akan mendapatkan akses ke BBM subsidi.
Dengan adanya kebijakan pembatasan ini, pemerintah berharap dapat mengelola subsidi BBM dengan lebih baik dan memastikan bahwa subsidi diberikan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan. Kebijakan ini juga diharapkan dapat mengurangi penyalahgunaan dan meningkatkan efisiensi dalam distribusi BBM bersubsidi.
BACA JUGA:Diperkuat Mees Hilgers dan Eliano Reijnders, Ini Prediksi Line Up Timnas Indonesia vs Bahrain
Dengan pembatasan yang diterapkan secara selektif, diharapkan sektor transportasi yang penting dapat terus beroperasi dengan dukungan yang diperlukan, sementara kendaraan pribadi yang tidak memenuhi kriteria mungkin akan mengalami pembatasan dalam pembelian BBM bersubsidi.
Demikianlah informasi tentang jenis kendaraan yang masih bisa beli pertalite menurut Dewan Energi. Semoga bermnafaat.
Tianzi Agustin