6. Dekoruma
Kotak makan Dekoruma ini didesain simpel banget dengan desain ala Japandi (Japanese Scandinavian), jadi kelihatan praktis banget. Bahannya dari 100% Food Grade Silicone yang sudah dijamin BPA Free dan diakui oleh FDA, jadi sudah pasti aman banget untuk menyimpan makanan.
Kelebihan kotak makan ini adalah tahan temperatur dingin dan panas. Untuk temperatur dingin, bisa tahan sampai -40 derajat Celsius, sementara untuk temperatur panas bisa tahan hingga 230 derajat Celsius.
Dijamin nggak bakal bocor berkat tutupnya yang dirancang rapat, kotak makan ini juga gampang banget dibersihkan.
BACA JUGA:Seorang IRT di Lebong Meninggal Dunia, Diduga Berawal Cekcok Keluarga
7. Claris
Berikutnya ada Claris, merek kotak makan plastik yang sering dicari karena harga yang terjangkau. Plastik Claris juga terbukti kokoh banget dan aman juga untuk makanan. Salah satu pilihannya adalah Claris 2703 TG Foodsaver yang dipasarkan dengan harga Rp 22 ribuan.
Kotak makan ini terbagi menjadi 4 sekat untuk meletakkan nasi, lauk-pauk, atau jenis makanan lainnya. Tutupnya rapat, jadi nggak mudah tumpah meskipun dibawanya terguncang-guncang di dalam tas.
Selain itu, ada gagang untuk pegangan kotaknya yang memudahkan untuk dibawa. Pilihan warnanya ada 4, mulai dari Magenta, Green, Orange, dan Tosca.
BACA JUGA:Bareskrim Polri Sita Aset Bandar Narkoba Hendra Sabarudin, Tembus Rp 221 Miliar
Sebagai informasi, tambahan berikut bahaya yang perlu diketahui jika menggunakan tempat makan plastik yang kurang bagus.
Menggunakan tempat makan plastik yang tidak bagus dapat membawa berbagai risiko kesehatan. Berikut beberapa bahaya yang perlu diwaspadai:
1. Paparan Bahan Kimia Berbahaya
Plastik jenis tertentu, seperti Polystyrene (PS) dan Polyvinyl Chloride (PVC), dapat melepaskan bahan kimia berbahaya seperti styrene dan DEHA ke dalam makanan, terutama saat terkena panas atau makanan berminyak. Styrene diketahui dapat memicu kanker, gangguan sistem reproduksi, dan sistem saraf.
2. Gangguan Kesehatan
Paparan bahan kimia dari plastik yang tidak aman dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk sakit kepala, iritasi kulit, gangguan fungsi ginjal, dan bahkan risiko leukemia dan limfoma.