5 Bank Digital Terbesar di Indonesia, Nomor 1 Asetnya Tembus Rp31,09 Triliun

Kamis 19-09-2024,15:31 WIB
Reporter : Nutri Septiana
Editor : Septi Widiyarti

BACA JUGA:Bukan Sholat Subuh, 2 Pria Ini Terekam CCTV Curi Uang di Kotak Amal Masjid Al-Aziz Padang Serai Kota Bengkulu

Selain itu, bank yang sebelumnya bernama PT Bank Kesejahteraan Ekonomi (Bank BKE) itu juga mampu menghimpun dana masyarakat atau dana pihak ketiga (DPK) dengan pertumbuhan mencapai 62 persen yoy, dari semula Rp15,18 triliun menjadi Rp24,51 triliun.  

Sementara, dana murah (current account saving account/CASA) Seabank mencatatkan pertumbuhan yang melesat pada giro sebesar 857 persen, dari Rp810 miliar menjadi Rp7,7 triliun. Sedangkan, pertumbuhan tabungan justru turun 35 persen dari Rp12,7 triliun menjadi Rp8,2 triliun.

Pertumbuhan DPK ditopang dari pos deposito yang melonjak hingga 443 persen yoy, dari sebelumnya Rp1,59 triliun menjadi Rp8,48 triliun per Juni 2023.

BACA JUGA:Ngeri, Anggota LSM ini Dicongkel Matanya saat Acara Vespa di Gunung Putri, Infonya Perkara Wanita

2. Bank Neo Commerce ( Rp19,60 Triliun )

PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) mencatat pertumbuhan nilai aset sebesar 45 persen menjadi Rp19,60 triliun dari periode sebelumnya yaitu Rp13,5 triliun.  

Kenaikan aset tersebut ditopang dengan penyaluran kredit bank per Mei 2023 yang tumbuh 79 persen, dari yang sebelumnya Rp5,9 triliun menjadi Rp10,75 triliun.  

Dari sisi liabilitas, bank yang dikendalikan oleh PT Akulaku Silvrr Indonesia yang menjadi bagian dari Akulaku Group milik Jack Ma itu juga mampu menghimpun dana masyarakat atau DPK dengan pertumbuhan mencapai 48 persen yoy, dari semula Rp10,32 triliun menjadi Rp15,31 triliun.  

Secara terperinci, pertumbuhan DPK BBYB berasal dari deposito yang melesat 55 persen yoy, dari Rp7,52 trilun menjadi Rp11,6 triliun.

BACA JUGA:Jangan Asal Pakai, Ini 5 Tips Aman Menggunakan Wifi Publik

3. Bank Jago ( Rp18,96 Triliun )

Posisi PT Bank Jago Tbk.(ARTO) milik konglomerat Jerry Ng pun tersalip dari Bank Neo, di mana pihaknya mencatatkan kenaikan total aset lebih rendah, yakni sebesar 42 persen yoy dari Rp13,3 triliun menjadi Rp18,96 triliun hingga Mei 2023.

Pertumbuhan aset ini terdorong atas penyaluran kredit yang tumbuh 99 persen menjadi Rp9,49 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp4,76 triliun.  

Terkait, penghimpunan DPK sendiri, bank digital ini mengalami pertumbuhan kenaikan 113 persen yoy menjadi Rp10,22 triliun per Mei.

Secara rinci, dana murah yang terdiri dari giro dan tabungan melesat 185 persen secara yoy menjadi Rp7,1 triliun. Sementara, deposito tumbuh 34 persen menjadi Rp3,05 triliun.

Kategori :