Biadap! Pembunuh Gadis Penjual Gorengan Akui Perkosa Korban Sebelum Dibunuh, Ini Deretan Pengakuannya

Jumat 20-09-2024,12:27 WIB
Reporter : Sheila Silvina
Editor : Septi Fitriani

Namun, polisi tetap berhati-hati dan tidak sepenuhnya mempercayai pengakuan tersebut, sehingga penyelidikan lebih mendalam akan terus dilakukan untuk memastikan apakah ada pihak lain yang terlibat.

"Saat ini, pengakuannya satu orang, tapi kami akan mendalami terus. Malam ini kami langsung lakukan BAP (Berita Acara Pemeriksaan) dan memeriksa saksi-saksi yang sebelumnya telah kami periksa. Kami juga akan mencocokkan pengakuan para saksi dengan keterangan tersangka," jelas Faisol lebih lanjut. Polisi juga sedang menyelidiki motif dan modus di balik tindakan biadap tersebut. "Kami akan memberikan rilis besok setelah penyelidikan lebih lanjut," tambahnya.

Proses Penangkapan Tersangka

Indra Septiawan merupakan seorang residivis yang sebelumnya pernah terlibat dalam kasus pencabulan. 

Setelah pembunuhan Nia, Indra sempat bersembunyi selama 11 hari, namun pelariannya akhirnya berakhir ketika warga dan polisi menemukannya di sebuah rumah kosong di kawasan Padang Kabau, Nagari Kayu Tanam. 

Rumah tersebut diketahui sedang tidak dihuni oleh pemiliknya, sehingga Indra memanfaatkan situasi untuk bersembunyi.

"Rumah itu kosong, sedang tidak ada pemiliknya," ungkap Kapolres Faisol. Setelah ditangkap, Indra langsung dibawa ke kantor polisi tanpa melakukan perlawanan. Penangkapan Indra ini sekaligus menandai berakhirnya pelariannya yang panjang dan penuh ketakutan. 

Masyarakat yang sempat resah dengan keberadaan pelaku pembunuhan brutal ini pun merasa sedikit lega dengan tertangkapnya pelaku.

BACA JUGA:Tarif Tol Dalam Kota Jakarta Naik 22 September 2024, Ini Rincian Tarif Baru per Golongan

Keluarga Korban Menuntut Keadilan

Penangkapan Indra tentu saja membawa sedikit kelegaan bagi keluarga korban, meskipun rasa duka dan kemarahan mereka belum sepenuhnya mereda. Gumaria Anita, tante korban, memberikan tanggapannya atas penangkapan tersebut. 

"Alhamdulillah, akhirnya polisi bisa menangkap pelaku. Sudah lama kami menginginkan itu," ujarnya kepada wartawan pada Kamis (19/9/2024).

Meski merasa lega dengan tertangkapnya pelaku, pihak keluarga tetap merasa kecewa karena tidak bisa langsung melampiaskan kemarahan mereka kepada tersangka yang telah membunuh Nia dengan begitu sadis.

"Kita apresiasi (polisi), walaupun kita kecewa karena tak bisa meluapkan emosi ke tersangka yang telah membunuh anak kami dengan sadis," lanjutnya.

Pihak keluarga berharap bahwa hukum akan menegakkan keadilan seberat-beratnya kepada pelaku. Mereka menginginkan agar Indra mendapatkan hukuman maksimal, bahkan hukuman mati jika memungkinkan, mengingat kekejaman yang telah dilakukan terhadap korban. 

"Keinginan kami, tersangka dihukum seberat-beratnya. Kalau bisa (hukuman) mati," tegas Gumaria dengan penuh emosi.

Kategori :