Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan penyebab suhu dingin terjadi di Indonesia.
Akhir-akhir ini, suhu dingin terasa sejak pagi hingga malam hari. Bahkan sejumlah daerah mencatatkan suhu hingga 16 derajat.
BMKG menjelaskan bahwa fenomena suhu udara dingin merupakan fenomena alamiah yang umum terjadi di bulan-bulan puncak musim kemarau, yakni pada Juli - hingga September.
"Periode ini ditandai pergerakan angin dari arah timur-tenggara yang berasal dari Benua Australia. Pada bulan Juli, wilayah Australia berada dalam periode musim dingin," tulis BMKG di situs resminya.
Pola tekanan udara yang relatif tinggi di Australia menyebabkan pergerakan massa udara dari Australia menuju Indonesia.
Hal ini disebut juga dengan Monsoon Dingin Australia, yang bertiup menuju wilayah Indonesia melewati perairan Samudra Indonesia yang memiliki suhu permukaan laut juga relatif lebih dingin.
"Sehingga mengakibatkan suhu di beberapa wilayah di Indonesia terutama bagian selatan khatulistiwa (Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara) terasa juga lebih dingin," lanjut BMKG.
BACA JUGA:BMKG Keluarkan Peringatan Dini Waspada Cuaca Ekstrem, Ini 16 Provinsi yang Diguyur Hujan Lebat
Suhu dingin di Indonesia juga dipengaruhi berkurangnya awan dan hujan di Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara.
Tidak adanya uap air dan air menyebabkan energi radiasi yang dilepaskan oleh bumi pada malam hari tidak tersimpan di atmosfer. Sehingga suhu terasa lebih dingin.
Penyebab lainnya yakni karena langit cenderung bersih awannya (clear sky), sehingga panas radiasi balik gelombang panjang ini langsung dilepas ke atmosfer luar. Akhirnya, udara dekat permukaan terasa lebih dingin terutama pada malam hingga pagi hari.
Suhu Dingin Terjadi hingga September
Di sisi lain, BMKG juga memprediksi bahwa cuaca dingin di Indonesia akan berlangsung lama yakni hingga September 2024.
Sejumlah daerah di Pulau Jawa akan mengalami suhu yang lebih dingin dari daerah lainnya. Hal ini turut dipengaruhi oleh Angin Monsoon Austalia.