2. Mudah Sakit dan Susah Sembuh
Tidur juga berperan dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh. Ketika kita tidur, tubuh memproduksi sitokin, protein yang penting untuk melawan infeksi dan peradangan.
Kurang tidur menyebabkan produksi sitokin berkurang, yang berarti kemampuan tubuh untuk melawan infeksi menurun.
Seseorang yang kurang tidur akan lebih rentan terhadap penyakit dan mengalami kesulitan dalam proses penyembuhan saat sudah sakit.
Ini menunjukkan bahwa tidur yang cukup adalah kunci untuk menjaga daya tahan tubuh.
BACA JUGA:Data BMKG, Ini 10 Daftar Kota Terpanas di Indonesia Tahun 2024, Jakarta Masuk Daftar
3. Daya Ingat Menurun
Tidur yang tidak memadai berdampak buruk pada fungsi otak, terutama dalam hal pemrosesan dan penyimpanan ingatan. Ketika kita tidur, otak melakukan proses pengolahan informasi yang penting.
Kurang tidur dapat mengakibatkan penurunan kemampuan kognitif, membuat kita sulit untuk fokus dan mengambil keputusan. Rasa kantuk yang muncul akibat kurang tidur sering kali menyebabkan kebingungan dan kehilangan ingatan.
Penurunan fungsi otak ini jelas dapat memengaruhi performa di tempat kerja atau dalam studi.
4. Munculnya Tanda Penuaan Dini
Dampak fisik dari kurang tidur juga terlihat pada penampilan. Saat seseorang kurang tidur, kulit bisa terlihat pucat dan lelah, dengan mata bengkak.
BACA JUGA:10 Penyakit yang Dapat Muncul Akibat Stres Berlebihan! Ancam Kesehatan dan Ganggu Kualitas Hidup
Dalam jangka panjang, kurang tidur dapat menyebabkan munculnya tanda penuaan dini, seperti keriput dan garis halus. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur dapat meningkatkan produksi hormon kortisol, yang berkontribusi pada masalah kulit seperti jerawat.
Penampilan yang buruk akibat kurang tidur dapat berdampak pada rasa percaya diri seseorang.
5. Tingginya Risiko Kecelakaan