Momen setelah pembebasan Kapten Philip pun diwarnai dengan momen emosional. Dalam sebuah video yang beredar, terlihat Kapten Philip menahan air mata saat melakukan panggilan video dengan keluarganya.
Didampingi oleh beberapa anggota Satgas, ia berbicara dengan istrinya, memberi tahu bahwa ia telah berada di Timika.
BACA JUGA:Momen Pilot Susi Air Video Call Istri dan Anak, Kapten Philip Tak Kuasa Menahan Tetes Air Mata
Momen haru ini menjadi simbol dari perjuangan panjang dan keteguhan yang ia alami selama masa penyanderaan.
Proses pembebasan Kapten Philip sendiri berlangsung tanpa kekerasan, meski sebelumnya ada beberapa upaya negosiasi yang menegangkan.
KKB sempat menawarkan proposal pembebasan Kapten Philip, yang kemudian dipelajari secara hati-hati oleh pihak kepolisian.
Satgas Damai Cartenz 2024 bekerja keras untuk memastikan bahwa proposal tersebut merupakan upaya serius untuk membebaskan pilot tersebut, mengingat KKB kerap kali melakukan propaganda yang tidak terealisasi.
BACA JUGA:Tanggapan Pemerintah Selandia Baru, Warga Negaranya Bebas Pasca 18 Bulan Disandera KKB Papua
Dalam proposal tersebut, KKB menunjuk fasilitator untuk memediasi pembebasan Kapten Philip, sebuah langkah yang akhirnya berhasil mewujudkan kebebasannya.
Keberhasilan ini tentu menjadi kabar baik bagi masyarakat Indonesia, terutama bagi keluarga Kapten Philip yang telah menunggu dengan penuh harapan selama 1,5 tahun.
Setelah melalui proses yang panjang, akhirnya Kapten Philip bisa kembali ke keluarganya dengan selamat.
Meski masih perlu waktu untuk memulihkan kondisi fisiknya yang tampak berubah drastis dan memulihkan kondisi mentalnya, keberhasilan ini menjadi bukti bahwa pendekatan yang mengedepankan dialog dan komunikasi bisa membuahkan hasil yang baik.
Kini, perhatian semua pihak tertuju pada proses pemulihan Kapten Philip. Pemerintah Indonesia dan tim medis terus memantau kondisi kesehatannya, baik fisik maupun mental, untuk memastikan bahwa ia dapat kembali menjalani kehidupan normalnya setelah bebas dari penyanderaan.
(Sheila Silvina)