Waktu penumpasan PRRI sekitar tahun 1958 pangkatnya masih Letnan Satu.
Ia langsung naik menjadi kapten usai tugas pulang dari Sumatera.
Melanjutkan prestasi cemerlangnya, ia kemudian jadi Mayor pada tahun 1962 dan jelang 1965 sudah berpangkat Letnan Kolonel.
Saat bertugas di Irian Barat, dirinya memimpin pasukan banteng raider dari Batalyon 454 Srondol Kodam Diponegoro Jawa Tengah.
Untung sempat menjadi komandan Batalyon di sana, menggantikan Letnan Kolonel Adi ebram yang dianggap sebagai pengetik Supersemar.
Sebagian pasukan Raider dari Srondol ada yang ditarik sebagai resimen cakrabirawa.
Pasukan yang sempat di banteng raider masuk dalam Batalyon kawal kehormatan satu cakrabirawa yang dipimpin untung.
Banteng Raider adalah pasukan elit yang didirikan oleh Ahmad Yani yang juga menjadi korban penculikan G30S.
Diantara pasukan penculik G30S sebagian berasal dari banteng Raider.
Bintang Kehidupan untung mulai suram sejak tanggal satu Oktober 1965 sebagai.
Sosok yang gemilang secara militer, Untung tergolong apes terkait peristiwa penangkapannya.
Untung yang menghilang setidaknya sejak tanggal 2 Oktober tahun 1965 pada tanggal 11 Oktober 1965 berusaha kabur ke sekitar Jawa Tengah.
BACA JUGA:2 Rekomendasi HP Samsung Rp2 Jutaan RAM 12/128 GB, Pilihan Cerdas di Kelas Menengah
Dia berada dalam sebuah bus di Tegal, bus yang ditumpangi rupanya dimasuki tentara yang tak dikenal olehnya.
Namun, ia tak mau tertangkap oleh tentara yang naik, ia kemudian melompat dari bus.