Atasi Abrasi, DKP Provinsi Bengkulu Bangun Breakwater di Desa Pasar Seluma

Minggu 29-09-2024,15:34 WIB
Reporter : Hari Adiyono
Editor : Purnama Sakti

SELUMA, RBTVCAMKOHA.COM - Menindaklanjuti usulan permohonan pembangunan breakwater (penahan ombak) yang diajukan pemerintah Desa Pasar Seluma Kecamatan Seluma Selatan, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Bengkulu mulai melakukan pengukuran di lokasi lahan yang terdampak abrasi.

Diterangkan Kades Pasar Seluma Yus Sukardi, kedatangan tim konsultan yang dibawa petugas dari DKP Provinsi Bengkulu, yakni untuk melakukan perencanaan pembangunan breakwater.

Pembangunan breakwater ini sangat dibutuhkan masyarakat Desa Pasar Seluma, karena sudah mengancam areal persawahan seluas 78 hektare dan pemukiman warga.

BACA JUGA:Kenali, Ini Ciri-ciri Kosmetik yang Mengandung Merkuri, Perlu Dihindari untuk Kesehatan Kulit

Tim konsultan bersama petugas DKP Provinsi Bengkulu yang turun meninjau lokasi, telah melakukan pengukuran lokasi yang terdampak abrasi laut.

Dari hasil pengukuran, rencananya pembangunan breakwater akan dilakukan sepanjang 450 meter dan lebar 3 meter terlebih dahulu, karena akan disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah. 

"Tim dari DKP memang sudah turun ke desa kami, dari hasil pengukuran rencananya akan dibangun breakwater sepanjang 450 meter dan lebar 1,5 meter di dalam air dan 1,5 di daratan jadi lebarnya 3 meter," terang Yus Sukardi.

BACA JUGA:Prospek Menjanjikan, Pokdarwis Kemumu Seriusi Kerajinan Olahan Bambu

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bengkulu, Syafriandi mengatakan pihaknya baru tahap perencanaan, karena pekerjaan nantinya akan dilaksanakan di tahun anggaran 2025 mendatang.

Terkait estimasi anggaran pihaknya belum dapat menyebutkan, sedangkan bentuk fisik breakwater (penahan ombak) akan dikaji lebih lagi, terkait kontur tanahnya pada 20 Oktober 2024 mendatang.

"Kalau pembangunan breakwater rencananya baru terlaksana tahun depan, karena anggaranya masih kita kaji lagi, kalau bentuk tanggulnya, bisa bentuk beton kubus atau berupa bronjong karena akan disesuaikan kontur tanahnya," tutur Syafriandi.

BACA JUGA:Gedung Bakamla RI Dilahap Si Jago Merah, Sempat Terdengar Terdengar Suara Ledakan

Sementara itu, akibat abrasi laut ini, daratan yang rata-rata areal perkebunan kelapa sawit sudah memakan ke arah daratan sepanjang 20 meter lebih.

Kategori :