Profil Papua Nugini, Negara yang Memiliki 841 Bahasa Tradisional Terbanyak di Dunia

Rabu 26-04-2023,01:17 WIB
Reporter : Tim liputan

 

Komunitas pendatang asing di Papua Nugini tidak berkembang tetapi menjadi lebih beragam, dengan hanya sekitar 7.000 orang Australia. 

 

Kelompok non-Barat terbesar berasal dari Tiongkok dan Filipina. Pemerintah mensponsori imigrasi orang Filipina pada tahun 1970-an untuk menyediakan tenaga kerja di bidang profesi terampil, dan banyak dari mereka yang masuk bisnis dan menikah secara lokal. Namun, masuknya imigran ilegal lainnya, terutama dari Tiongkok, menjadi perhatian terus-menerus pemerintah pada awal abad ke-21.

 

Bahasa di Papua Nugini

 

Bahasa resmi di Papua Nugini mencerminkan sejarah kolonialnya. Bahasa Inggris adalah bahasa utama pemerintahan dan perdagangan. Namun, dalam sebagian besar konteks sehari-hari, bahasa yang paling banyak digunakan adalah Tok Pisin ("Bahasa Pidgin"; juga disebut sebagai Bahasa Pidgin Melanesia atau Neo-Melanesian), sebuah kreol yang menggabungkan elemen tata bahasa dari bahasa asli, beberapa bahasa Jerman, dan semakin banyak bahasa Inggris.

 

Selain itu, Hiri Motu adalah bahasa dagang yang disederhanakan yang awalnya digunakan oleh orang-orang yang tinggal di sekitar apa yang sekarang disebut Port Moresby ketika wilayah itu diberi nama pada tahun 1884. Di samping bahasa resmi, terdapat lebih dari 800 bahasa asli yang berbeda di Papua Nugini.

 

Bahasa-bahasa ini termasuk ke dalam dua kelompok bahasa yang sangat berbeda: kelompok bahasa Austronesia yang termasuk bahasa lokal yang tergolong sebagai bahasa Melanesia, dan kelompok bahasa non-Austronesia atau Papua. Ada sekitar 200 bahasa Austronesia yang terkait dengan Papua Nugini.

 

BACA JUGA:Gelombang Panas Menggila, Aspal di Negara Ini Sampai Meleleh

Orang yang berbicara bahasa Austronesia umumnya tinggal di daerah pesisir dan pulau-pulau sekitarnya seperti Kepulauan Trobriand dan Buka, sedangkan orang yang berbicara bahasa Papua, yang merupakan mayoritas penduduk, tinggal di wilayah pedalaman. Ada sekitar 550 bahasa non-Austronesia dengan komunitas pembicara kecil, dan bahasa Engan, Melpa, dan Kuman adalah yang terbesar di daerah dataran tinggi dengan masing-masing lebih dari 100.000 penutur. Meskipun ada banyak bahasa, Tok Pisin berfungsi sebagai lingua franca yang efektif.

 

Kategori :