Air memang tidak bisa kedaluwarsa, tetapi air galon berbahan plastik berisiko terkontaminasi bakteri kalau sudah terlalu lama atau air kemasan terkena panas.
BACA JUGA:Apa Itu Doom Spending yang Viral di TikTok? Katanya, Bisa Bikin Gen Z dan Milenial Jatuh Miskin
2. Kebersihan
Air keran di rumah-rumah penduduk bisa berasal dari sumur (air tanah) atau perusahaan air minum (PAM).
Meski sudah melalui proses penyaringan, kualitas Air PAM di Indonesia kemungkinan besar menurun setelah dialirkan menuju rumah penduduk.
Air PAM juga bisa terkontaminasi bakteri yang terdapat di pipa. Air tanah dari sumur di rumah juga belum terjamin mutunya karena bisa tercemar zat atau logam berbahaya.
Untuk itu, air PAM dan air sumur perlu disaring atau direbus terlebih dulu sebelum digunakan. Proses ini bertujuan menghilangkan kuman atau zat pencemar.
Sementara itu, air minum dalam kemasan yang dijual dalam bentuk galon seharusnya lebih bersih dan bisa langsung diminum.
BACA JUGA:Ini 6 Cara Merawat Magic Com agar Tahan Lama, Bikin Nasi Tidak Cepat Basi dan Bau
Air galon melalui proses produksi air kemasan yang higienis sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI). Namun, pastikan Anda memilih air minum dalam kemasan (AMDK) yang layak konsumsi.
Salah satu kriterianya yaitu mendapat izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Penggunaan botol minum yang bisa dipakai berulang kali adalah upaya menjaga kebersihan lingkungan. Ini bisa mengurangi konsumsi air minum kemasan sekali pakai. Selain itu, memilih jenis botol minum yang tepat bisa menjaga kesehatan Anda.
BACA JUGA:Lagi Asyik Jalan Bareng Keluarga, Pria Ini Diciduk Polisi, Apa Kasusnya?
Tips Memilih Air Galon dan Air Rebusan Keran
Pada akhirnya, ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan sebelum memilih antara air galon dan air rebusan keran:
1. Air galon