Peralihan Musim, Kapan Musim Hujan di Blitar Tiba? Ini Prediksi BMKG

Selasa 08-10-2024,11:23 WIB
Reporter : Nutri Septiana
Editor : Septi Widiyarti

Berikut penjelasan lebih lengkap BMKG tentang penyebab cuaca panas terik di beberapa wilayah Indonesia akhir-akhir ini:

1. Minimnya pertumbuhan awan

Akhir-akhir ini kondisi cuaca di beberapa wilayah Indonesia khususnya Jawa hingga Nusa Tenggara (termasuk Jabodetabek) didominasi oleh kondisi cuaca cerah sehingga tingkat pertumbuhan awan sangat minim terutama pada siang hari.

Kondisi tersebut menyebabkan penyinaran matahari pada siang hari ke permukaan bumi tidak mengalami hambatan signifikan oleh awan di atmosfer, sehingga suhu pada siang hari terasa sangat terik.

BACA JUGA:Kapan Musim Hujan di Lumajang 2024? Catat, Ini Jadwalnya dari BMKG

2. Posisi semu matahari

Terhitung dari September hingga awal Oktober ini, posisi semu matahari menunjukkan pergerakan ke arah selatan ekuator.

Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian wilayah Indonesia di selatan ekuator termasuk wilayah Jawa hingga Nusa Tenggara memperoleh pengaruh dampak penyinaran matahari yang relatif lebih intens dibandingkan wilayah lainnya, dimana pemanasan sinar matahari cukup optimal terjadi pada pagi menjelang siang dan pada siang hari.

Meski begitu, fenomena astronomis bukanlah factor satu-satunya dalam mengakibatkan peningkatan suhu udara secara drastis atau ekstrem di permukaan bumi.

Faktor-faktor lain seperti kecepatan angin, tutupan awan, dan tingkat kelembapan udara memiliki dampak yang lebih besar juga terhadap kondisi suhu terik di suatu wilayah seperti yang terjadi saat ini di beberapa wilayah Indonesia.

BACA JUGA:Kapan Musim Hujan di Gresik Tiba? Ini Ramalan Cuaca BMKG

Selain penyebab diatas, perubahan cuaca dari panas ke hujan juga bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor utama:

1. Kelembapan Udara

Semakin tinggi kelembapan udara, semakin besar kemungkinan terjadinya hujan. Udara yang lembap mengandung lebih banyak uap air yang dapat mengembun menjadi awan.

2. Gerakan Udara

Gerakan udara vertikal (konveksi) yang membawa udara panas dan lembap ke atas dapat menyebabkan kondensasi dan pembentukan awan hujan. Angin juga dapat membawa awan hujan dari satu daerah ke daerah lain.

Kategori :