Hujan di Indonesia Belum Merata, Kapan Awal Musim Hujan di Banten 2024? Ini Prediksi dari BMKG

Selasa 08-10-2024,17:21 WIB
Reporter : Nutri Septiana
Editor : Septi Widiyarti

Curah hujan ekstrem adalah curah hujan yang jatuh di suatu lokasi tertentu dengan intensitas tinggi melebihi batas atas curah hujan biasanya (normalnya), yang terjadi dalam kurun waktu tertentu (menit, jam, hari, bulan).

Penyebab curah hujan ekstrem terjadi dipicu oleh pertumbuhan awan konvektif (cumulonimbus) yang masif dan mencapai atmosfer yang tinggi.

Selain curah hujan intensitas tinggi, awal cumulonimbus juga umumnya dapat disertai golakan angin kencang, hujan es dan potensi puting beliung.

BACA JUGA:Kenali, 8 Gejala dan Penyebab Kanker Usus Besar, Begini Cara Pencegahannya

4. Angin Kencang

Angin kencang adalah naiknya kecepatan angin lebih dari 27,8 kilometer (km) per jam dari wilayah dengan tekanan udara yang lebih tinggi ke wilayah dengan tekanan udara lebih rendah.

Apabila terjadi angin kencang secara tiba-tiba atau mendadak yang berlangsung hujan beberapa detik atau menit, maka disebut sebagai gusty.

Kejadian ini berkaitan dengan pertumbuhan awan cumulonimbus. Angin kencang dapat menyebabkan pohon tumbang.

BACA JUGA:Tahun 2025 Sekolah MAN 3 Tais Dibangun, Kemenag Seluma Resmi Terima NPHD

5. Puting Beliung

Sedikit berbeda dengan angin kencang, menurut BMKG, angin puting beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatang tinggi yakni lebih dari 63 kilometer (km) per jam, yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5 menit hingga beberapa menit.

Secara umum, bencana angin puting beliung biasanya terjadi pada siang hingga sore hari saat pergantian musim hujan ke musim kemarau atau yang disebut musim pancaroba.

Bencana angin puting beliung berpotensi merusak lingkungan hingga merobohkan bangunan.

Demikian penjelasan tentang jenis-jenis bencana di musim hujan yang berpotensi untuk terjadi, sehingga masyarakat dapat mewaspadainya.

Nutri Septiana

Kategori :