BACA JUGA:Menjelang Pelantikan, Ini Bocoran Nama-nama Calon Menteri dan Kabinet Prabowo Gibran, Siapa Saja?
Oleh karena itu, dia mengimbau agar masyarakat yang mengalami tindak pidana segera melapor ke pihak berwajib agar proses hukum dapat berjalan.
"Kalau mengalami kejadian pidana, lebih baik segera melapor," katanya.
Meski belum ada laporan resmi, kasus ini telah mendapat perhatian serius dari masyarakat, khususnya warganet yang ikut mengomentari video viral tersebut.
Di akun Instagram @halokrw, banyak netizen yang memberikan tanggapan terkait aksi pemalakan yang dianggap sangat meresahkan.
Salah satu pengguna, @amaksoem, menulis, "Mun sakirana hirup geus susah, ulah sok nyusahkeun batur," yang artinya dalam bahasa Indonesia, "Kalau hidup sudah sulit, jangan menambah beban orang lain."
BACA JUGA:Menjelang Pelantikan, Ini Bocoran Nama-nama Calon Menteri dan Kabinet Prabowo Gibran, Siapa Saja?
Beberapa komentar lain juga menyoroti premanisme yang kerap terjadi di masyarakat. Pengguna @yuyun.kauru mempertanyakan apakah pemuda tersebut bisa dilaporkan ke polisi karena bukti sudah jelas terlihat dalam video.
Sementara itu, @bimznor mengungkapkan keprihatinannya dengan menanyakan, "Kerangtaruna dimana mana asaan teh," atau dalam bahasa Indonesia, "Karang taruna (pemuda desa) kemana saja?" yang seolah menyindir ketidakaktifan pemuda setempat dalam menjaga ketertiban.
Tidak hanya itu, beberapa netizen juga menyarankan agar pihak kepolisian segera menindaklanjuti kasus ini.
Salah satu pengguna, @seno_wbs, bahkan secara langsung menyebut akun resmi Polres Karawang dalam komentarnya, "Mohon di tindak pak." Hal ini menunjukkan harapan masyarakat agar tindakan premanisme seperti ini bisa segera diberantas oleh pihak berwenang.
Dalam kesempatan lain, ada juga netizen yang berharap pelaku pemalakan mendapat hidayah dan segera bertaubat.
BACA JUGA:Menjelang Pelantikan, Ini Bocoran Nama-nama Calon Menteri dan Kabinet Prabowo Gibran, Siapa Saja?
Seorang pengguna @masih_seti4 menulis, "Semoga si pemalak mendapat hidayah dan yg di palak di mudahkan rezekinya di lipat gandakan gantinya aamiin." Doa dan harapan seperti ini mencerminkan keprihatinan publik atas kejadian yang dialami pedagang muda tersebut.
Kejadian ini tentu saja menjadi sorotan, terutama di tengah maraknya aksi premanisme di berbagai daerah.
Kasus seperti ini memperlihatkan betapa rentannya para pedagang kecil terhadap aksi pemalakan atau pemerasan.
Banyak di antara mereka yang hanya bisa pasrah dan takut untuk melapor ke pihak berwajib, sehingga kasus-kasus seperti ini sering kali terabaikan.
Selain itu, komentar-komentar yang muncul dari netizen juga menunjukkan betapa masyarakat sangat berharap agar pihak kepolisian lebih proaktif dalam menangani kasus-kasus seperti ini.