Usai menghadiri pelantikan, Agus enggan berkomentar mengenai alasan gubernur tidak hadir. “No comment,” katanya singkat.
BACA JUGA:Batal Pindah Bulan Ini, ASN Dijadwalkan Pindah ke IKN Januari 2025, Ini Alasannya
Sementara itu tim KPK masih melakukan penggeledahan di Kalsel. Sekitar tiga jam, mereka menggeledah kediaman pribadi Sahbirin di Jalan Kertak Baru, Kampung Keramat RT 1 Teluk Selong, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar, pada Selasa malam.
Terpantau saat itu, ada empat mobil yang memasuki halaman rumah Sahbirin.
Tiga digunakan penyidik KPK dan satu lagi adalah mobil Brimob yang bertugas mengawal.
Kala itu, Jurnalis tidak diperkenankan untuk mendekati rumah sehingga hanya bisa memantau dari seberang jalan dan dengan minimnya penerangan.
BACA JUGA:Jadi Tersangka, Ini Peran Paman Haji Isam Dalam Kasus Suap dan Gratifikasi Senilai Rp 12,1 Miliar
Seorang petugas KPK terpantau memasukkan satu koper ke mobil. Sekitar pukul 23.40 Wita, rombongan keluar rumah.
Sebelumnya, petugas KPK mendatangi rumah dinas gubernur di Banjarmasin. Itu dilakukan setelah mereka menggeledah kantor dan ruang kerja Gubernur di Banjarbaru.
Sementara itu, diberitakan sebelumnya, terbongkarnya kasus ini bermula saat KPK melakukan penyelidikan terkait proses pengadaan barang dan jasa untuk pengerjaan proyek di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) yang berasal dari Dana APBD Pemprov Kalimantan Selatan TA 2024.
BACA JUGA:Catat! Ini 2 Cara Cek Jadwal dan Waktu SKD CPNS 2024 Kemenkumham, Begini Tahapannya
Saat itu, SOL sebagai kepala Dinas PUPR Kalimantan Selatan melalui YUL sebagai Kabid Cipta Karya sekaligus PPK) melakukan plotting penyedia sejumlah paket pekerjaan sebelum proses pengadaan dilakukan melalui e-katalog.
Kemudian ditunjuklah YUD dan AND sebagai pelaksana pekerjaan. Sesuai yang disepakati, proyek ini meliputi pembangunan Lapangan Sepak Bola di Kawasan Olahraga Terintegrasi Provinsi Kalimantan Selatan dengan penyedia terpilih PT WKM dengan nilai pekerjaan Rp 23 miliar.
BACA JUGA:Viral! Pengendara Motor Ini Pakai Lampu Rem yang Bikin Silau Pengendara Lain, Polisi Beri Hukuman
Kemudian pembangunan Samsat Terpadu dengan nilai pekerjaan Rp 22 miliar, di mana penyedia terpilih PT HIU dan pembangunan kolam renang di kawasan olahraga terintegrasi Provinsi Kalimantan Selatan dengan penyedia terpilih CV BBB yang nilainya mencapai Rp 9 miliar.
Dalam perjalanannya, terendus ada rekayasa yang dilakukan YUD dan AND dalam proses pengadaan.
Rekayasa yang dimaksud berupa pembocoran HPS dan kualifikasi perusahaan yang disyaratkan pada lelang termasuk saat proses pemilihan e-katalog agar hanya perusahaan YUD bersama AND yang dapat melakukan penawaran.
BACA JUGA:Kabar Gembira! 3 Bansos Ini Cair di Oktober 2024, Segera Login ke Cekbansos Kemensos
Tak hanya itu, konsultan perencana terafiliasi dengan YUD dan pelaksanaan pekerjaan ternyata sudah dikerjakan lebih dulu sebelum berkontrak.
Tak hanya itu, dengan terpilihnya YUD dan AND sebagai pelaksana pekerjaan, maka gubernur Kalsel mendapatkan fee sebesar 5 persen dan 2,5% untuk PPK.