Pengertian dan Ciri-ciri dari Generasi Strawberry yang Lagi Ramai Dibahas, Kreatif Tapi Rapuh

Sabtu 12-10-2024,15:57 WIB
Reporter : Sheila Silvina
Editor : Agus Faizar

Banyak dari generasi stroberi yang kurang memiliki kesabaran dalam menghadapi masalah atau tantangan yang rumit. 
Mereka lebih suka mencari jalan pintas atau cara cepat untuk mencapai tujuan, dibandingkan dengan proses yang memerlukan waktu dan usaha yang panjang.
Ini tercermin dari bagaimana mereka berinteraksi dengan teknologi, yang serba instan dan cepat.

BACA JUGA:Jangan Jadi Gen Z yang Basi, Pakai 5 Aplikasi AI 2024 Gratis untuk Tulisan Cocok Bagi Blogger

4. Butuh Pengakuan dan Apresiasi yang Sering

Generasi stroberi cenderung membutuhkan pengakuan dan apresiasi yang lebih sering, baik dari lingkungan sosial, keluarga, maupun dunia kerja. 
Mereka lebih sensitif terhadap kritik dan kurang siap menerima masukan yang bersifat negatif. Akibatnya, mereka cenderung mengalami penurunan motivasi jika tidak mendapatkan pengakuan yang diinginkan.

BACA JUGA:Cara Kreatif Gen Z Kampanyekan Keselamatan Berkendara bersama Yayasan AHM

5. Lebih Terbiasa dengan Kenyamanan

Generasi ini tumbuh di era di mana teknologi telah membuat hidup menjadi lebih mudah dan nyaman.
Mereka terbiasa dengan kemudahan akses informasi, layanan online, dan kemajuan teknologi yang serba cepat. 
Hal ini membuat mereka kurang terbiasa dengan kondisi yang penuh tantangan atau keterbatasan, seperti yang dialami oleh generasi sebelumnya.

BACA JUGA:8 Item Makanan Tradisional yang Dimodifikasi Buat Jajanan Kaum Anak Milenial

Penyebab Kemunculan Generasi Stroberi

Menurut Prof. Rhenald Kasali, ada beberapa faktor yang menyebabkan munculnya Generasi Stroberi, di antaranya:

1. Pola Asuh Orang Tua

Banyak dari generasi ini dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang cenderung memanjakan anak-anaknya. 
Pola asuh yang terlalu protektif dan kurang memberikan kesempatan bagi anak untuk belajar menghadapi masalah sendiri membuat mereka tumbuh menjadi individu yang rapuh dan kurang siap menghadapi tantangan hidup.

BACA JUGA:Ternyata Segini Gaji Karyawan Kantor Google Indonesia, Wajar Jadi Idaman Kalangan Milenial

2. Fenomena Quarter-Life Crisis

Banyak anak muda yang mengalami krisis di usia 20-an atau yang dikenal sebagai quarter-life crisis. Mereka merasa bingung dengan arah hidup, karier, dan tujuan hidup mereka. Hal ini sering kali menyebabkan ketidakstabilan emosional dan rasa tidak percaya diri.

3. Self-Diagnosis

Tren self-diagnosis atau mendiagnosa diri sendiri dengan gangguan mental juga semakin marak di kalangan generasi muda. 
Mereka cenderung mengaitkan perasaan cemas, sedih, atau stres dengan gangguan mental yang lebih serius tanpa konsultasi dengan ahli.
Hal ini dapat memperburuk kondisi emosional dan membuat mereka semakin rentan.

BACA JUGA:Anggun dan Sopan, Ini Ciri-ciri Khas Kebaya Kartini, Banyak Digunakan Kaum Milenial Sekarang

Cara Menghadapi Tantangan Generasi Stroberi

Walaupun generasi stroberi sering kali dianggap sebagai generasi yang rentan, bukan berarti mereka tidak bisa menjadi lebih kuat. 
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membangun ketahanan mental dan emosional generasi ini, antara lain:

1. Mengembangkan Ketahanan Emosional dan Mental

Penting bagi generasi stroberi untuk belajar mengendalikan emosi dan mengembangkan ketahanan mental. 
Mereka harus belajar menghadapi kegagalan dan tekanan dengan lebih baik, serta tidak mudah terpengaruh oleh kritik atau penolakan.

Kategori :