Respons Netizen
Kejadian ini memicu beragam respons dari netizen. Banyak yang menyayangkan penggunaan jasa titip untuk makanan segar seperti sushi, yang membutuhkan penanganan khusus dalam hal suhu dan waktu konsumsi.
Beberapa netizen mempertanyakan kenapa pembeli memilih menggunakan jastip untuk makanan yang memiliki batas waktu penyimpanan yang begitu ketat.
Sementara ada juga yang menyalahkan pemilik jastip karena tidak memperhatikan faktor-faktor penting seperti durasi pengiriman dan suhu makanan selama perjalanan.
Namun, tak sedikit pula yang merasa simpati kepada pemilik jastip dan pembeli yang merasa dirugikan. Beberapa netizen menyarankan agar ke depannya, makanan yang bersifat segar dan mudah rusak seperti sushi lebih baik tidak dijadikan barang jastip, karena risikonya terlalu besar.
BACA JUGA:Kapal Cepat Angkut Cagub Maluku Utara Bersama Rombongan Meledak di Bobong, Begini Kronologinya
Meski demikian, insiden ini menjadi pelajaran berharga bagi banyak pihak, baik bagi para pemilik gerai makanan, penyedia jasa titip, maupun para pelanggan.
Sebagai konsumen, penting untuk lebih berhati-hati dalam memilih makanan yang akan dipesan melalui jasa titip, terutama jika makanan tersebut membutuhkan penanganan khusus.
Begitu juga bagi pemilik usaha makanan, seperti yang dilakukan oleh Anna, perlu untuk terus mengedukasi pelanggan mengenai cara yang benar dalam menyimpan dan mengonsumsi makanan, agar kualitas tetap terjaga dan tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.
Sheila Silvina