NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Nasib pilu dua mantan TKI alami gangguan jiwa usai pulang dari Malaysia hingga tinggal di ruang sempit, mirip kandang kambing.
Kisah menyedihkan datang dari dua mantan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang kini mengalami gangguan jiwa setelah kembali dari Malaysia.
BACA JUGA:Pulang dari Beli Nasgor Adik-kakak Hampir Diserempet Mobil, Ternyata Sang Ayah dan Selingkuhan
Setelah berjuang mencari nafkah di negeri orang, mereka pulang dengan kondisi mental yang terguncang dan nasib yang begitu memilukan.
Kedua mantan TKI ini adalah kakak beradik berinisial H (36) dan S (32) yang kini hidup dalam kondisi yang sangat mengenaskan di sebuah ruangan sempit di belakang rumah mereka.
Ruangan itu tidak lebih besar dari ukuran 2 x 1 meter dan hanya terbuat dari kayu, mirip kandang kambing.
BACA JUGA:Sepele tapi Bisa Fatal, Ini Penyebab Gagal Tahap SKD CPNS 2024
Kehidupan di Ruang Sempit Mirip Kandang Kambing
Keluarga kakak beradik ini terpaksa mengurung mereka di ruangan sempit tersebut karena kondisi mental mereka yang terganggu.
Kedua saudara itu tinggal di Kampung Bendungan, Desa Bantarsari, Kecamatan Pabuaran, Sukabumi, Jawa Barat. H dan S telah tinggal dalam ruang sempit tersebut selama hampir lima tahun.
Gangguan jiwa yang mereka alami setelah pulang dari Malaysia membuat keluarga mereka khawatir akan keselamatan mereka sendiri serta masyarakat di sekitar.
Menurut Rahmat Sangkuy (45), kakak ipar H dan S, gangguan mental yang dialami kedua saudaranya mulai tampak setelah mereka kembali ke tanah air. H, sang kakak, pulang lebih dulu setelah mengalami kecelakaan di Malaysia.
BACA JUGA:Peserta Wajib Tahu, Ini Syarat agar Bisa Lolos SKD CPNS 2024
Kecelakaan diduga menjadi pemicu awal gangguan jiwa yang dialami H. Sementara itu, adiknya, S, pulang dengan kondisi mental yang sudah mulai terganggu, meskipun pada saat itu belum terlalu parah.
Kisah Kembalinya H dan S dari Malaysia
H dan S merupakan buruh migran yang bekerja keras di Malaysia. Mereka berharap bisa membawa pulang rejeki yang cukup untuk membantu kehidupan keluarga mereka di Indonesia.
Namun, takdir berkata lain. H harus pulang lebih dulu setelah mengalami kecelakaan yang tragis. Kecelakaan tersebut bukan hanya mempengaruhi kondisi fisiknya, tetapi juga mentalnya.
BACA JUGA:Siap Jadi ASN, Ini 7 Strategi Supaya Lulus Ujian SKD CPNS 2024
Sementara S kembali dengan kondisi yang sudah mulai menunjukkan tanda-tanda gangguan mental. Walaupun pada awalnya tidak terlalu parah, kondisi mental S semakin memburuk setelah ia kembali ke Indonesia.
Ketika keduanya tiba di kampung halaman, gangguan jiwa mereka mulai mempengaruhi perilaku sehari-hari, yang membuat keluarga merasa harus melakukan tindakan drastis.
BACA JUGA:Cara Mengetahui Kata Sandi WiFi Orang Lain Lewat HP Andorid dan iOS, Berani Coba?
Tindakan Keluarga yang Terpaksa