NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Pimpinan Hamas Yahya Sinwar tewas, diduga terlibat baku tembak dengan IDF, begini kronologinya.
Pimpinan Hamas Yahya Sinwar dilaporkan tewas dalam baku tembak dengan Pasukan Pertahanan Israel (IDF), dalam sebuah operasi militer yang terjadi di Jalur Gaza Selatan pada Rabu, 16 Oktober 2024.
BACA JUGA:Realme 13 Plus 5G Jadi Official Gaming Phone, Paket Lengkap Gamer yang Dibanderol Rp4 Jutaan
Peristiwa ini menjadi pukulan besar bagi Hamas, terutama bagi kepemimpinan mereka yang telah lama terlibat dalam konflik dengan Israel.
Yahya Sinwar, yang berusia 61 tahun, dianggap sebagai salah satu pemimpin penting Hamas sejak perang Gaza pecah pada 7 Oktober 2023.
Militer Israel, dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Jumat, 18 Oktober 2024, menjelaskan bahwa Sinwar tewas setelah dilacak dan dikejar oleh IDF selama lebih dari satu tahun.
BACA JUGA:Murman Effendi Ajukan Praperadilan, Ini Alasan Kuasa Hukum Sebut Penetapan Tersangka Tidak Sah
Menurut pernyataan IDF, Yahya Sinwar berhasil ditemukan di daerah Rafah, Gaza Selatan, setelah berbagai operasi intensif yang melibatkan IDF dan badan keamanan internal Israel, Shin Bet, membatasi pergerakan operasional Sinwar selama periode tersebut.
"Kami mengonfirmasi bahwa setelah pengejaran selama setahun, pada 16 Oktober 2024, Yahya Sinwar, pemimpin organisasi teroris Hamas, telah dilenyapkan oleh Pasukan Pertahanan Israel dalam sebuah operasi militer di Jalur Gaza Selatan," ujar IDF dalam pernyataannya.
Dalam pertempuran tersebut, tiga milisi Hamas, termasuk Sinwar, terlihat berpindah dari satu rumah ke rumah lainnya dalam upaya untuk melarikan diri dari deteksi.
Pasukan IDF yang bertugas dari Brigade ke-828 (Bislach) mengidentifikasi para teroris tersebut dan terlibat dalam pertempuran dengan kelompok itu.
BACA JUGA:Hati-hati, Bau Bangkai di Rumah Bisa Jadi Pertanda Adanya Makhluk Halus
Setelah baku tembak, Sinwar dikabarkan melarikan diri sendirian ke salah satu bangunan di daerah tersebut. Namun, IDF berhasil mendeteksi keberadaannya dengan bantuan pesawat nirawak.
Juru bicara IDF, Laksamana Muda Daniel Hagari, memberikan keterangan lebih lanjut mengenai kronologi peristiwa tersebut. Menurutnya, Sinwar terlihat bersama dua milisi lainnya di wilayah Rafah.
"Pasukan kami berhasil mengidentifikasi tiga teroris yang berpindah-pindah di antara rumah-rumah dalam kondisi melarikan diri. Baku tembak pun terjadi, yang memaksa kelompok tersebut bubar. Sinwar kemudian melarikan diri sendirian ke dalam sebuah bangunan," jelas Hagari.
Hagari juga menambahkan bahwa rekaman dari pesawat nirawak menunjukkan Sinwar bersembunyi di sebuah apartemen.