BACA JUGA:Pekerja Proyek JJLS Tak Sengaja Temukan Goa yang Menakjubkan, Ini Penampakannya
Dalam video tersebut, Sinwar terlihat dengan satu tangan terluka parah, kepalanya ditutupi dengan syal tradisional, dan melemparkan ranting ke arah pesawat nirawak yang mendekatinya.
Di saat-saat terakhirnya, Sinwar berusaha bertahan, namun akhirnya ditemukan tewas di lokasi tersebut.
"Sinwar ditemukan dalam kondisi terluka dengan membawa pistol dan 40.000 shekel. Ia sedang berusaha melarikan diri ketika pasukan kami menghabisinya," ujar Hagari.
Tidak ada sandera yang ditemukan bersama Sinwar, dan pihak IDF kini masih memeriksa area tempat operasi tersebut berlangsung.
Kematian Yahya Sinwar disebut sebagai pukulan signifikan bagi Hamas. Sinwar, bersama dengan kepala militer Hamas, Mohammed Deif, diduga kuat sebagai dalang serangan besar yang diluncurkan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan lebih dari 1.200 orang di wilayah Israel, berdasarkan data resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah Israel.
BACA JUGA:Ini Titik Lokasi Razia Operasi Zebra 2024 di Purwakarta, Polantas Polres Purwakarta Akan Berpatroli
Serangan tersebut juga mencakup para sandera yang dilaporkan tewas dalam penahanan Hamas.
Selain itu, militer Israel sebelumnya telah mengklaim bahwa Mohammed Deif juga telah tewas dalam sebuah serangan pada awal tahun 2024, meskipun hingga saat ini, kelompok Hamas belum memberikan konfirmasi resmi mengenai kematian Deif.
Sementara itu, kematian Yahya Sinwar terjadi beberapa bulan setelah ia menggantikan Ismail Haniyeh sebagai kepala Hamas pada bulan Agustus 2024.
Haniyeh sendiri tewas dalam sebuah serangan di Iran pada 31 Juli 2024, namun hingga saat ini, Israel belum memberikan keterangan resmi terkait keterlibatan mereka dalam kematian Haniyeh.
BACA JUGA:Salah Injak Pedal, Mobil yang Dikemudikan Lansia Tabrak Minimarket
Sejak perang antara Israel dan Hamas meletus pada Oktober 2023, situasi di wilayah Gaza semakin memburuk.
Serangan militer Israel yang dilakukan sebagai balasan atas serangan Hamas dilaporkan telah menewaskan lebih dari 42.000 orang, sebagian besar adalah warga sipil, menurut data yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Gaza.
Di sisi lain, Israel terus mengklaim bahwa operasi militernya ditujukan untuk menumpas kelompok-kelompok militan yang dianggap sebagai ancaman bagi keamanan nasionalnya.
BACA JUGA:Pekerja Proyek JJLS Tak Sengaja Temukan Goa yang Menakjubkan, Ini Penampakannya