Kenapa Presiden Prabowo dan Wapres Gibran Dilantik 20 Oktober? Ternyata Ada Kisahnya

Minggu 20-10-2024,09:47 WIB
Reporter : Nutri Septiana
Editor : Purnama Sakti

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Kenapa Presiden Prabowo dan Wapres Gibran dilantik 20 Oktober? Ternyata ada kisahnya.

Hari ini pukul 10.00 WIB, sejarah baru tercipta untuk Indonesia. Dijadwalkan, Presiden terpilih Prabowo Subianto dan wakilnya Gibran Rakabuming Raka akan dilantik. 

Walaupun hari Minggu yang tidak lazim di Indonesia untuk sebuah acara formal, namun pelantikan presiden dan wakil presiden tetap digelar, karena tidak boleh terjadi kekosongan jabatan. 

BACA JUGA:5 Titik Lokasi Razia Hari ke 7 Operasi Zebra Jaya 2024 di Depok

Selain persoalan hari, banyak juga yang bertanya kenapa jadwal pelantikan presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober 2024? Ternyata penentuan tanggal ini ada sejarahnya. 

Menariknya lagi tidak semua presiden Indonesia dilantik tanggal 20 Oktober. Fakta lainnya tanggal pelantikan presiden ini sudah beberapa kali berubah. Berikut sejarah penetapan tanggal pelantikan Presiden Indonesia

BACA JUGA:Link Live Streaming Pelantikan Presiden dan Wapres, Hari Ini Jam 10.00 WIB

Sejarah Tanggal Pelantikan Presiden

Sejarah pelantikan ini kita mulai dari pelantikan Presiden Soeharto untuk kali pertamanya menjabat. 

Presiden Soeharto pertama kali dilantik dan disumpah pada 27 Maret 1968 untuk berkuasa sampai 27 Maret 1973. 

Setelah pelantikan 27 Maret 1973 itu, Presiden Soeharto kembali dilantik pada tanggal yang sama yakni 27 Maret pada tahun 1973 dan 1978.

BACA JUGA:5 Jalur Ini Titik Lokasi Razia Operasi Zebra Semeru 2024 di Mojokerto, Jangan Lewat Kalau Tidak Lengkap

Meski sudah tiga kali dilantik sebagai presiden pada tanggal 27 Maret, namun pada tahun 1983, pelantikan Presiden Soeharto berubah dari kebiasaannya. 

Pada tahun 1983, Presiden Soeharto dan wakil presiden mengucap sumpah jabatan lebih cepat, yakni pada 11 Maret 1983. 

Setelah pelantikan 11 Maret 1983, selanjutnya jadwal pelantikan presiden menjadi 11 Maret. Jadwal ini terus berulang hingga tahun 1998. 

Namun pada 21 Mei 1998, Presiden Soeharto mengundurkan diri, sehingga mengharuskan Wakil Presiden B.J Habibie menggantikan posisinya pada tanggal yang sama. 

Kategori :