BENGKULU, RBTVCAMKOHA.COM – Nama Zulkarnain sangat tersohor di kalangan umat muslim. Sosok Zulkarnain adalah seorang raja yang membangun tembok sebagai penghalang Ya’juj dan Ma’juj.
Zulkarnain adalah seorang tokoh dalam Al-Qur'an. Dia juga disebutkan dalam berbagai hikayat dan legenda rakyat. Kisah Zulkarnain biasanya berpusat pada masalah pembangunan dinding yang menghalangi jalan masuk Ya'juj dan Ma'juj dan pengembaraannya ke berbagai belahan dunia.
BACA JUGA:Dimana Tembok Zulkarnain Tempat Ya’juj dan Ma’juj Tinggal? Cina, India, Uzbekistan atau Georgia?
Beberapa penafsir dan sejarawan Muslim telah berusaha mengidentifikasi jati diri Zulkarnain dengan beberapa tokoh sejarah. Pendapat paling masyhur menyebutkan Zulkarnain adalah Aleksander Agung, sedangkan beberapa ulama Muslim modern mengidentifikasikannya dengan Koresy Agung ataupun Sargon Agung, seorang Raja Akkadia Kuno yang menguasai Mesopotamia Kuno meliputi Sungai Eufrat dan Sungai Tigris yang sezaman dengan Nabi Ibrahim.
Pada umumnya telah disepakati kedudukan Zulkarnain sebagai raja dan sifatnya yang saleh, tetapi masih terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai status kenabiannya. Zulkarnain bukanlah nama pribadi, melainkan sebuah julukan.
BACA JUGA:Ya'juj dan Ma'juj Salah Satu Tanda Kiamat, Siapa Mereka?
Al-Qur'an menyebut nama Zulkarnain sebanyak tiga kali. Kisahnya disebutkan dalam Surah Al-Kahfi (18): 83-102.
Al-Qur'an tidak memberikan penjelasan tersurat mengenai asal-usul Zulkarnain, waktu dia hidup, atau nama negeri-negeri yang dia kunjungi. Secara garis besar, kisahnya dalam Al-Qur'an dibagi menjadi empat bagian:
Awalan
“ (83) Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Zulkarnain. Katakanlah, “Akan kubacakan kepadamu kisahnya.” (84) Sungguh, Kami telah memberi kedudukan kepadanya di bumi, dan Kami telah memberikan jalan kepadanya (untuk mencapai) segala sesuatu, ”
Perjalanan ke barat
“ (85) Maka dia pun menempuh suatu jalan. (86) Hingga ketika dia telah sampai di tempat matahari terbenam, dia melihatnya (matahari) terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam, dan di sana ditemukannya suatu kaum (tidak beragama). Kami berfirman, “Wahai Zulkarnain! Engkau boleh menghukum atau berbuat kebaikan (mengajak beriman) kepada mereka.” (87) Dia (Zulkarnain) berkata, “Barangsiapa berbuat zalim, kami akan menghukumnya, lalu dia akan dikembalikan kepada Tuhannya, kemudian Tuhan mengazabnya dengan azab yang sangat keras. (88) Adapun orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, maka dia mendapat (pahala) yang terbaik sebagai balasan, dan akan kami sampaikan kepadanya perintah kami yang mudah-mudah.”
Perjalanan ke timur
“ (89) Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain). (90) Hingga ketika dia sampai di tempat terbit matahari (sebelah timur) didapatinya (matahari) bersinar di atas suatu kaum yang tidak Kami buatkan suatu pelindung bagi mereka dari (cahaya matahari) itu, (91) demikianlah, dan sesungguhnya Kami mengetahui segala sesuatu yang ada padanya (Zulkarnain). ”