Kombes Ade Ary mengatakan, “Korban memanggil terlapor untuk klarifikasi masalah korban dituduh mempunyai utang kepada terlapor. Namun saat terlapor dipanggil malah marah kepada korban. Saat itu, terlapor sempat memukul korban namun langsung dilerai oleh saksi.”
Keributan awal tersebut sempat mereda setelah warga melerai mereka. Namun, kejadian ini belum berakhir di sana.
Setelah beberapa waktu, FH rupanya kembali mendekati B yang sedang menunggu pesanan di parkiran kampus tersebut.
Tanpa diduga, FH mengambil alat pemecah es batu yang biasa digunakannya untuk meracik kopi dan menyerang B.
BACA JUGA:Emak-emak Jadi Korban Penipuan, Uang Rp 73 Juta Lenyap, Begini Modusnya
Dalam insiden tersebut, FH menusuk bagian leher kiri B dengan alat tajam tersebut, yang membuat B terluka parah dan bersimbah darah di tempat kejadian.
“Korban kembali nongkrong di TKP menunggu orderan. Namun tiba-tiba terlapor langsung mendekati korban dan menusuk leher korban dengan menggunakan alat pemecah es batu sehingga korban mengalami luka tusuk di bagian leher sebelah kiri,” tutur Kombes Ade Ary saat memberikan penjelasan kepada media.
Luka di bagian leher kiri tersebut menyebabkan B kehilangan banyak darah, sehingga harus segera mendapatkan pertolongan medis.
Saat ini, pihak kepolisian dari Polres Metro Bekasi Kota masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus ini.
BACA JUGA:Emak-emak Jadi Korban Penipuan, Uang Rp 73 Juta Lenyap, Begini Modusnya
Penyebab utama dari konflik ini, serta faktor yang memicu emosi FH untuk melakukan tindakan berbahaya, masih terus didalami oleh pihak berwenang.
Polisi juga sedang mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi di lokasi kejadian untuk mendapatkan gambaran lebih jelas mengenai insiden tersebut.
Sementara itu, masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dalam berinteraksi di tempat umum serta tidak segan untuk melaporkan kejadian serupa kepada pihak berwajib jika melihat potensi terjadinya tindak kekerasan.
Sheila Silvina