NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Data BPS, ada 25,22 juta orang miskin di Indonesia!
Jumlah penduduk miskin di Indonesia pada tahun 2024 masih terbilang cukup banyak.
Kendati demikian, memasuki awal masa jabatannya, Presiden Prabowo Subianto telah membentuk badan baru, yakni Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan.
BACA JUGA:Ketentuan SKB CPNS 2024, Pahami Perbedaan SKB CAT dan Non-CAT
Badan ini bertujuan membantu menekan angka kemiskinan di Indonesia secara maksimal selama periode 2024-2029.
Dalam buku Gagasan Strategis Prabowo Subianto: Strategi Transformasi Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045-Indonesia Menjadi Negara Maju dan Makmur, Prabowo Subianto menjanjikan dapat menurunkan angka kemiskinan ekstrem hingga nol persen dalam dua tahun pertama masa jabatan. Serta mencapai kemiskinan 5 persen pada 2029.
BACA JUGA:Selain Putus Asa, Ini Penyebab Utama Orang Ingin Bunuh Diri
Seperti diketahui, jika per Maret 2024 lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai hingga 9,03 persen atau 25,22 juta orang.
Namun, seperti dilansir dari laman cnnindonesia.com, Plt Sekretaris Utama BPS Imam Machdi menuturkan angka ini turun jika dibandingkan dengan Maret 2023 yang mencapai 9,56 persen atau 25,9 juta orang.
"Tingkat kemiskinan pada Maret 2024 ini mengalami penurunan atau lebih rendah dibandingkan Maret 2023 yaitu persentase penduduk miskin turun 0,33 persen poin, jumlah penduduk miskin turun sebanyak 0,68 juta orang," kata Imam Machdi, Senin (1/7).
BACA JUGA:Segini Nominal Gaji Ketua RT di Indonesia 2024, Provinsi Mana yang Tertinggi
Sementara, jika dibandingkan dengan September pada tahun 2022 lalu, jumlah penduduk miskin pada Maret 2024 turun 0,54 persen poin atau 1,14 juta orang.
Berdasarkan wilayahnya, persentase penduduk miskin perkotaan pada Maret 2024 adalah sebesar 7,09 persen atau 11,64 juta orang. Angka ini turun dibandingkan Maret 2023 yang sebesar 7,29 persen atau 11,74 juta orang.
Adapun, persentase penduduk miskin perdesaan pada Maret 2024 sebesar 11,79 persen atau 13,58 juta orang. Ini juga menurun dibandingkan Maret 2023 yang sebesar 12,22 persen atau 14,16 juta orang.
"Jika dibandingkan kondisi sebelum pandemi maka tingkat kemiskinan di pedesaan sudah lebih rendah dibandingkan sebelum pandemi sementara tingkat kemiskinan di wilayah perkotaan masih lebih tinggi dari kondisi sebelum pandemi," jelas Imam