NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Viral! seorang oknum perawat di ruang anak, marahi dan adu mulut dengan keluarga pasien.
Sebuah video yang menunjukkan aksi seorang oknum perawat di ruang anak RSUD Ende, Kabupaten Ende, viral di berbagai platform media sosial seperti Facebook, TikTok, dan WhatsApp.
Video berdurasi 1 menit 27 detik ini menampilkan seorang perawat yang terlihat sedang marah hingga adu mulut dengan salah satu keluarga pasien.
BACA JUGA:Mitsubishi New Pajero Sport 2024, Representatif Gaya Hidup Aktif dan Dinamis
Kejadian ini menarik perhatian publik, memicu perdebatan tentang pelayanan kesehatan yang memadai dan sikap profesional tenaga medis dalam menghadapi keluarga pasien yang khawatir.
Video tersebut diunggah oleh akun TikTok @mohadfian0, banyak pengguna media sosial yang mengekspresikan kekhawatiran mereka terhadap sikap perawat tersebut.
BACA JUGA:Bikin Gaduh di Jalan, Oknum Pendekar Silat Aniaya Pemotor yang Melintas, Ini Pemicunya
Kronologi Kejadian dalam Video
Dalam video tersebut, seorang perawat perempuan tampak mengenakan baju berwarna hijau, memakai topi bedah abu-abu, dan masker.
Ia terlihat memarahi keluarga pasien yang mendampingi seorang anak kecil di ruang perawatan anak. Perawat tersebut berbicara dengan nada tinggi dan menunjuk-nunjuk botol infus yang tergantung.
BACA JUGA:Sosok Aguan, Konglomerat Indonesia yang Ikut Bangun Program 3 Juta Rumah
Ia menjelaskan bahwa infus pasien sudah dilepas karena infusnya habis, dan ia menganggap kondisi tersebut tidak kritis sehingga tidak perlu ditangani segera.
“Yang lain biasa saja, ini sudah dikasih mati, kami sudah kasih mati karena infusnya habis, tidak masalah, tangan ini kami pasangnya pas di urat jadi kalau bergerak pasti keluar darah itu pasti, ini tidak bermasalah dengan dia kecuali dia nafas sesak yang kami tidak tolong itu kami salah, mama pergi mengamuk kami ni kecuali kami tidak perhatikan sama sekali, ini hanya masalah infus mama, beda, ini tidak terlalu urgent menurut kami, kasian sekali mama ni sepertinya marah sekali ni,” kata perawat perempuan tersebut dengan nada tinggi, sambil menunjuk ke arah botol infus.
BACA JUGA:Wanita Ini Nyaris Kehilangan Motor, Rupanya Dipakai Jukir Tanpa Izin
Menanggapi nada bicara yang tinggi dari perawat tersebut, seorang pria di ruangan tersebut yang diduga adalah keluarga pasien mencoba menenangkan suasana.
Pria tersebut meminta perawat untuk menyampaikan informasi dengan lebih sopan. "Sudah, bilang baik-baik jangan pakai marah-marah, bilang baik-baik," ucap pria itu, berharap perawat bisa lebih tenang dan bersikap santun.
Namun, perawat tersebut membantah dirinya sedang marah. "Tidak, saya tidak marah," jawabnya singkat.
Pria tersebut kembali menegaskan dengan nada lebih tegas, “Sudah, sampaikan baik-baik saja karena biar bagaimanapun dia pasti panik, sampaikan yang baik, dari kau punya cara penyampaian jangan sampai model begitu, saya sampaikan saja, saya rekam ini,” ucapnya.
Pria itu menegaskan bahwa dirinya sedang merekam kejadian ini sebagai bukti dan meminta perawat tersebut agar lebih santun dalam berkomunikasi.
BACA JUGA:Nasib Apes Maling Motor di Kontrakan, Kabur ke Semak-semak hingga Tewas Dihajar Massa
Tanggapan dari Direktur RSUD Ende
Kasus ini mendapatkan perhatian serius dari pihak manajemen RSUD Ende. Direktur RSUD Ende, dr. Ester Jelita Puspita, membenarkan bahwa kejadian tersebut memang terjadi di ruang anak dan sudah ditangani oleh pihak rumah sakit.
Menurut dr. Ester, kejadian ini sebenarnya bisa dicegah jika perawat bertindak sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan memperhatikan etika pelayanan.
"Setelah kami melihat video tersebut, untuk pegawai kami, kita telah memanggil dan melakukan pembinaan agar pelayanan yang kita berikan sesuai dengan SOP. Kami mengingatkan agar pelayanan kepada pasien di sini memperhatikan etikanya. Artinya, kita harus berempati karena orang sakit pasti butuh perhatian. Pelayanan yang baik bukan harus mewah, tetapi sopan dan ramah kepada pasien maupun keluarganya," ungkap dr. Ester saat diwawancarai oleh media.
dr. Ester mengakui bahwa dalam video terlihat sikap perawat yang tidak sesuai dengan SOP pelayanan RSUD Ende.
Meski SOP di setiap ruangan sudah ada, ia beralasan mungkin saat kejadian pasien di ruang anak sedang banyak sehingga nada bicara perawat tersebut bisa dianggap tidak ramah oleh keluarga pasien.