BACA JUGA:Kenalan di Facebook, ABG Ini Disekap dan Diperkosa Pemuda
5. Dugaan Motif
Lebih lanjut, Aditya mengatakan motif aksi para pelaku diduga balas dendam tapi salah sasaran.
Dari hasil pemeriksaan sementara kepolisian, terungkap pada hari sebelumnya gerombolan pelaku sempat ribut di kafe sekitar lokasi kejadian.
Aditya menjelaskan pada Selasa (22/10) terjadi cekcok antara saksi berinisial B dengan rombongan tersangka di tempat kejadian perkara (TKP) sebuah kafe di Jalan Parangtritis.
Cekcok tersebut berujung penganiayaan terhadap saksi B serta seorang rekannya. Selain itu para tersangka juga melakukan perusakan beberapa barang di kafe tersebut.
"Melakukan perusakan menggunakan parang dan tangan kosong yang mengakibatkan empat kursi rusak, satu kaca meja pecah, dan satu unit laptop rusak. Kemudian (pelapor) melaporkan kejadian tersebut ke Polresta," jelas Aditya.
BACA JUGA:Murid SMP Ini Babak Belur, Diduga Jadi Korban Penganiayaan Oknum Guru, Begini Kronologinya
Aditya menjelaskan kejadian tersebut berkaitan dengan kejadian penusukan terhadap santri pada hari berikutnya, Rabu (23/10). Pasalnya terdapat satu tersangka provokator yang mengundang rekan-rekannya dan menyediakan miras.
"Ada seseorang yang memprovokasi menyiapkan tempat kemudian membelikan minuman agar teman-temannya nanti menuju ke tempat itu, minum setelah itu mabuk langsung membuat keributan," jelasnya.
BACA JUGA:Bikin Geger, Identitas Mayat Perempuan yang Ditemukan Tanpa Kepala di Jakarta Utara Terungkap
Lebih lanjut, Aditya menjelaskan dari hasil pemeriksaan sementara terhadap para tersangka serta kaitan dua kejadian itu, ada motif balas dendam para tersangka ke saksi B sehingga para tersangka kembali ke kafe yang sama sehari setelah kejadian pertama.
"Ada kemungkinan seperti itu (balas dendam), tapi kami belum bisa menyatakan seperti ini karena masih terlalu dini, masih kita akan dalami motif aslinya, apakah balas dendam dari kejadian yang pertama atau ada hal-hal lainnya," paparnya.
"Kemungkinan besar seperti itu (salah sasaran), karena santrinya lagi makan sate tidak ada kaitan apa pun dengan (kejadian) yang pertama kemudian terjadi peristiwa sampai dianiaya sampai luka seperti itu," ujar Aditya.
Demikianlah mengenai 7 pelaku penusukan santri di Jogja yang sudah berhasil diamankan, lengkap sejumlah fakta-faktanya.
(Nutri Septiana)