Saat El Nino Tahun 1997, Lebih 8 Juta Ha Lahan Terbakar, Indonesia Jadi Perhatian Dunia

Sabtu 29-04-2023,22:02 WIB
Reporter : Tim liputan
Editor : Purnama Sakti

Ketika musim kebakaran 1997-98 usai, lebih dari 8 juta hektare lahan telah terbakar dan jutaan orang terpapar polusi udara.

 

Kebakaran hutan Indonesia tahun 1997 disebabkan oleh peladangan tebang bakar yang dilakukan para petani di Indonesia. Pembukaan lahan dengan cara tebang bakar diterapkan selama bertahun-tahun karena murah dan mudah. 

 

BACA JUGA:Ngeri! El Nino Picu Kemarau Panjang dan Inflasi, Ini yang Dilakukan Pemerintah

Lahan bekas kebun karet produktif di Sumatera dan Kalimantan juga dibakar bersama pohon-pohonnya untuk menghilangkan biomassa, kemudian ditanami lagi.

 

Api digunakan untuk menetapkan batas lahan di pulau-pulau dan provinsi yang kepemilikan lahannya tidak jelas. Baik pemilik tanah kecil maupun perusahaan besar menerapkan cara yang sama. 

 

Saat musim kebakaran, bahan organik kering dengan cepat terbakar dan membentuk kebakaran liar yang besar. Pemadaman pun sulit dilakukan dan terlalu mahal, apalagi ketika lahan gambut yang rawan api juga ikut terbakar. Ketika itu NASA mengaitkan El Niño dengan cuaca pemicu kemarau di Indonesia. 

 

BACA JUGA:El Nino Bisa Sebabkan Ini Pada Tanaman Kelapa Sawit

Dahulu, El Nino diartikan sebagai pertanda masa berburu. Hewan liar bermunculan ketika pohon-pohon tua mulai berbuah dan menopang kehidupan suku-suku yang mengumpulkan benih. 

 

Namun akibat perubahan guna lahan besar-besaran di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, khususnya di Kalimantan dan Sumatera, El Nino dipandang sebagai pemicu kebakaran hutan massal yang menyebarkan kabut asap dan kerugian ekonomi di seluruh Asia Tenggara.

 

Kategori :