
1. Menutup Retakan pada Tanah dengan Material Lempung
Jika ditemukan retakan pada bagian atas tebing, tutuplah dengan material lempung yang dapat mencegah air masuk. Ini akan mengurangi resiko air meresap dan memperberat massa tanah, sehingga tanah tetap stabil.
2. Menanami Lereng dengan Tanaman
Vegetasi alami berfungsi sebagai pengikat tanah yang sangat efektif. Tanaman di lereng bisa menahan pergerakan tanah dan menyerap air hujan.
Dengan penanaman pohon atau rumput pada lereng yang gundul, tanah akan menjadi lebih stabil dan risiko longsor bisa ditekan.
BACA JUGA:Waspada Penipuan! Ini Kumpulan Hoaks Bantuan Pelunasan Utang yang Penting Diketahui
3. Memperbaiki Sistem Tata Guna Lahan dan Air
Tata guna lahan yang baik dapat menjaga kestabilan tanah. Mengatur aliran air, seperti membuat saluran drainase yang efektif, akan mencegah air meresap berlebihan ke tanah lereng. Ini penting untuk mengurangi risiko longsor akibat akumulasi air.
4. Mwaspadai Mata Air atau Rembesan pada Lereng
Bila ada tanda-tanda rembesan air di lereng, waspadalah dan segera lakukan langkah pencegahan. Rembesan air bisa diatasi dengan memperbaiki drainase di sekitar lereng, atau jika memungkinkan, membangun terasering yang bisa mengatur aliran air secara lebih baik.
BACA JUGA:Aturan Baru dari Bawaslu, ASN Dilarang Hadiri Kampanye dan Debat Pilkada 2024, Ada Sanksi Menanti
Tips Tambahan untuk Masyarakat
Selain memahami ciri-ciri dan pencegahan tanah longsor, ada beberapa tips tambahan yang bisa diikuti masyarakat:
- Waspadai Cuaca Ekstrem
Musim hujan biasanya menjadi waktu yang rawan untuk bencana longsor. Pantau informasi cuaca dari sumber terpercaya dan persiapkan diri jika terjadi hujan deras.
- Ikuti Informasi dari BNPB dan Pemerintah Setempat
BNPB sering memberikan peringatan dini terkait bencana. Pastikan kamu selalu terhubung dengan informasi resmi agar dapat segera bertindak jika terjadi situasi darurat.