BACA JUGA:Daftar 7 HP Terbaik 2024 untuk Gaming dan Fotografi, Punya Layar Super AMOLED
Beberapa warganet juga memberikan kritik tajam terhadap guru yang dianggap tidak peka terhadap psikologis anak. Akun @dipi25__ menyarankan, “Si guru belum kenal yg namanya peditox ??? , tidak sopan bngt gurunya, anak jd trauma..”
Sementara itu, @fajrintn_rizkialbadi memberikan sudut pandang lain dengan menyebut bahwa masalah kutu pada siswi ini bisa saja terjadi karena kurangnya perhatian dari lingkungan sekitar.
Tak sedikit pula warganet yang mengingatkan bahwa peran guru seharusnya juga mencakup pembinaan psikologis, terutama pada anak-anak usia sekolah dasar yang masih dalam tahap perkembangan.
Akun @anto_pendoel menulis, “Sebaiknya lebih kasi pendampingan psikologi buat si anak untuk dapat semangat sekolah lagi bukan hanya menyalahkan si guru, pasti guru punya alasan lebih melakukan hal itu.”
BACA JUGA:Inilah 4 Jenis Kerusakan LCD HP yang Sering Terjadi, Berserta Solusi Cara Mengatasinya
Komentar ini menunjukkan bahwa sebagian warganet berharap ada pendekatan yang lebih bijaksana dan memperhatikan kondisi emosional anak dalam mengatasi masalah kesehatan di lingkungan sekolah.
Respons Sekolah dan Pihak Berwenang Ditunggu
Sejauh ini, pihak sekolah tempat siswi tersebut bersekolah, yaitu SDN Babakan Mekarwangi, belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden ini.
Keluarga korban berharap ada klarifikasi dari pihak sekolah dan pertanggungjawaban atas tindakan yang dianggap telah menyakiti anak secara psikologis.
Sheila Silvina