Dalam kesempatan yang sama, Sena menyebut Indonesia merupakan negara tropis dan temperatur itu akan berada di sekitar 30-an derajat Celcius, relatif konstan.
Ia menyarankan masyarakat menyesuaikan aktivitas di luar termasuk dengan menggunakan perangkat pelindung diri dari terik matahari seperti payung, topi, atau tabir surya.
Kemudian, ia juga meminta warga RI waspada bersama bahwa karena saat ini Indonesia tengah beralih dari musim hujan ke musim kemarau. Pada 2023, Indonesia akan mengalami musim kemarau yang cukup panjang.
BACA JUGA:Gunakan Cara Ini, Pinjaman BCA Cair Rp 100 Juta Tanpa Jaminan, Bunga 1 Persen
BMKG memprediksi musim kemarau terjadi mulai akhir bulan Mei hingga akhir bulan September. “Tentunya itu juga perlu diantisipasi oleh masyarakat untuk menghadapi kekeringan yang nanti akan terjadi. Tapi kekeringan yang terjadi karena musim kemarau menjadi konsekuensi dari kondisi panas yang saat ini terjadi," tuturnya.
Adapun, wilayah yang berpotensi kekeringan yakni Indonesia bagian selatan khatulistiwa yang memiliki perbedaan yang cukup jelas antara musim hujan dan kemarau. Wilayah Jawa Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan sebagian besar pulau Sumatra bagian selatan dari Riau ke selatan, akan berpotensi terdampak kekeringan.
BACA JUGA:Kuartal I 2023, Kinerja Indosat Melesat Tumbuh Dua Digit
“Berbeda dengan tiga tahun belakangan di mana kita kondisinya cukup basah, karena tiga tahun ke belakang kita mengalami kondisi La Nina." pungkasnya. Demikian informasinya, semoga bermanfaat.(tim)