Iklan RBTV Dalam Berita

Sebelum Gempa di Bengkulu Jumat Dini Hari, Sudah Ada Prediksi Gempa Besar Megathrust

Sebelum Gempa di Bengkulu Jumat Dini Hari, Sudah Ada Prediksi Gempa Besar Megathrust

Peta zona rawan megathrust di Indonesia--

NASIONAL, RBTVDISWAY.ID – Sebelum gempa di Bengkulu Jumat dini hari (23/5), sudah ada prediksi gempa besar megathrust.

Gempa yang melanda Bengkulu Jumat dini hari dengan kekuatan 6,3 SR. Pusat gempa berada di 43 Kilometer barat daya Bengkulu. Kedalamannya 10 kilometer.

Untuk diketahui, jauh sebelum ini sudah diketahui jika Indonesia merupakan wilayah yang rawan gempa bahkan ada potensi megathrust atau gempa dengan kekuatan besar. 

Diantara wilayah yang diprediksikan bisa terjadi megathrust yakni di zona megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut.

BACA JUGA:Akibat Gempa Jumat Dini Hari, Gedung Balai Buntar Rusak Parah, Dinding Rumah Bidan Ambruk

Beberapa waktu lalu Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menindaklanjuti terkait informasi mengenai potensi gempa di zona Megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut.

Dikatakan Daryono, informasi tersebut bukanlah hal baru, sudah lama, bahkan sudah ada sejak sebelum terjadi Gempa dan Tsunami Aceh 2004. 

Munculnya kembali pembahasan potensi gempa di zona megathrust sekarang bukanlah bentuk peringatan dini (warning) yang seolah-olah dalam waktu dekat akan segera terjadi gempa besar. Tidak demikian.

"Kita hanya mengingatkan kembali keberadaan Zona Megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut sebagai sebuah potensi yang diduga oleh para ahli sebagai zona kekosongan gempa besar (seismic gap) yang sudah berlangsung selama ratusan tahun. Seismic gap ini memang harus kita waspadai karena dapat melepaskan energi gempa signifikan yang dapat terjadi sewaktu-waktu," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono lewat rilis beberapa waktu lalu.

BACA JUGA:Gempa Dahsyat Megathrust Tinggal Menunggu Waktu, Ini Perkiraan Daerah yang Terdampak

Masalah megathrust tahun lalu sempat menghebohkan Indonesia. Saat itu banyak yang mengkaitkannya dengan gempa besar yang terjadi di Jepang.

Merespon isu ini, Daryono mengatakan, munculnya kembali pembahasan potensi gempa di zona Megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut, sebenarnya tidak ada kaitannya secara langsung dengan peristiwa gempa kuat M7,1 yang berpusat di Tunjaman Nankai dan mengguncang Prefektur Miyazaki Jepang. 

Faktanya, gempa yang memicu tsunami kecil pada 8 Agustus 2024 beberapa hari lalu mampu menciptakan kekhawatiran bagi para ilmuwan, pejabat negara dan publik di Jepang akan potensi terjadinya gempa dahsyat di Megathrust Nankai. 

Peristiwa semacam ini menjadi merupakan momen yang tepat untuk mengingatkan masyarakat Indonesia akan potensi gempa di zona seismic gap Selat Sunda dan Mentawai-Siberut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: