SELUMA, RBTVCAMKOHA.COM - Gagal menyalip dan mengalami pecah ban, mobil Honda Brio yang dikemudikan oleh Kendri warga Desa Sendawar, Kecamatan Semidang Alas Maras, mengalami kecelakaan pada Sabtu (10/11) malam sekitar pukul 22.00 WIB di J alan Lintas Bengkulu-Manna, tepatnya di Desa Air Latak Kecamatan Seluma Barat.
BACA JUGA:Tampang Pelaku Penipuan Modus Top Up DANA Terekam CCTV di Kota Bengkulu
Kejadian ini sontak membuat warga setempat terkejut dan langsung berlarian untuk memberikan pertolongan kepada para korban.
Dalam peristiwa laka lantas tersebut, Kendri tidak seorang diri, karena dalam mobil Honda Brio bernomor polisi BD-1932-PD itu terdapat dua anak laki-lakinya yang masing-masing berusia 9 dan 11 tahun.
BACA JUGA:Skandal Heboh Pejabat Kementerian Keuangan, 400 Video Se*s Bocor ke Publik
Menurut keterangan Kades Air Latak, Riswan Efendi, mobil nahas tersebut awalnya berupaya menyalip kendaraan mobil yang ada di depannya.
Ketika sedang menyalip, salah satu ban mobil pecah dan menyenggol mobil yang akan disalipnya tersebut.
Sopir akhirnya hilang kendali dan mobil sempat berputar-putar di tengah jalan, hingga terhenti setelah menabrak dinding bukit.
BACA JUGA:Polres Sampang Jemput Remaja Pamekasan yang Viral Pasca Live di TikTok
“Honda Brio itu tadi melaju dari arah Talo menuju ke Kota Bengkulu, pas melintasi Desa kami sopirnya mau menyalip mobil Agya di depannya, tapi bannya pecah, hingga membuat mobil oleng dan menyenggol body belakang mobil yang mau disalipnya, terus berputar-putar dan berakhir setelah menabrak dinding bukit,” terang Riswan Efendi.
BACA JUGA:Tampang Ayah Tiri dan Ibu Kandung yang Aniaya Anak Berusia 4 Tahun Hingga Patah Kaki
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, sang sopir dan kedua anaknya mengalami cidera di bagian pelipis mata akibat terbentur dashboard mobil dan langsung dievakuasi oleh warga sekitar.
Akibat peristiwa itu, mobil Honda Brio milik Kendri mengalami kerusakan berat di bagian depannya. Lantaran posisinya melintang di tengah jalan, warga setempat pun bergotong-royong menggesernya ke tepi jalan.
(Hari Adiyono)