Modus ini seringkali melibatkan teknik scamming yang memanfaatkan kelemahan psikologi korban. Penipu akan berpura-pura sebagai perwakilan resmi dari perusahaan atau lembaga yang menawarkan hadiah atau keuntungan besar kepada korban sebagai imbalan atas pembayaran atau transfer dana melalui QRIS.
Karena penipuan ini terlihat menarik bagi korban, banyak yang tertarik dan akhirnya tertipu.
5. Phishing Melalui Situs Palsu
Dalam modus ini, penipu akan membuat situs web palsu yang menyerupai halaman resmi penyedia jasa pembayaran.
Saat korban tidak waspada dan memasukkan data pribadi atau melakukan transaksi di situs palsu tersebut, pelaku bisa mendapatkan informasi pribadi dan dana yang ditransfer.
Modus phishing ini sangat berbahaya karena mengincar data sensitif seperti informasi rekening bank atau nomor telepon korban.
BACA JUGA:Asyik! Pedagang Sayur Keliling Dapat SIM C Gratis dari Polisi, Ini Syaratnya
Tips untuk Menghindari Penipuan QRIS
Untuk menghindari modus penipuan QRIS, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh merchant dan pembeli:
1. Verifikasi Nama Merchant
Setelah memindai kode QR, pastikan nama merchant yang muncul sesuai dengan nama tempat yang dikunjungi.
Jika berbeda, segera batalkan transaksi dan minta QRIS yang benar dari pihak merchant.
2. Periksa Notifikasi Pembayaran
Khusus untuk merchant, selalu periksa notifikasi pembayaran yang diterima sebelum menganggap transaksi selesai. Pastikan jumlah pembayaran benar dan sumber notifikasi sesuai dengan aplikasi pembayaran resmi.
BACA JUGA:Tertarik Bekerja di Pertambangan, PT Freeport Buka Lowongan Kerja, Ini Posisi yang Bisa Dilamar
3. Gunakan Aplikasi Resmi
Sebagai langkah pencegahan, selalu gunakan aplikasi pembayaran atau perbankan resmi yang telah terdaftar di Bank Indonesia untuk menghindari kode QR palsu.