“Oleh karena itu saya mengapresiasi peran para guru-guru CLC dan orang tua dalam membimbing para pelajar/anaknya untuk menumbuh kembangkan bakatnya masing-masing. Bisa saja seorang pelajar tidak terlalu tertarik dengan pelajaran matematika, tapi ternyata memiliki bakat luar biasa dalam menggambar, bermain musik atau bermain sepakbola. Padahal bakat-bakat tersebut jika diasah dengan baik sejak anak-anak maka bakat yang dimiliki akan menjadi berlian yang bermanfaat bagi masa depan sang anak,” tegas Konsul RI.
BACA JUGA:Promo Spektakuler Superindo Tebaru November 2024 Diskon Hingga 55%
Dalam upaya memotivasi dan membuka pemikiran para guru CLC dan para orang pelajar dalam membina anak-anak.
Bahkan, Konsul RI Tawau kemudian memberikan contoh terkini dengan merujuk pada pertandingan sepakbola penyisihan Piala Dunia 2026 Group C zona Asia antara timnas sepakbola Jepang melawan Indonesia pada (15/11/ 2024), dimana Samurai Biru (julukan bagi timnas Jepang) jauh lebih unggul dan menang telak 4-0 atas Indonesia.
“Keunggulan atau keberhasilan timnas Jepang atas Indonesia tidak mengagetkan. Karena kemampuan mereka sudah kelas dunia, terbukti dari keikutsertaannya dalam di setiap Piala Dunia sejak 2002. Namun keberhasilan tersebut tidak terjadi dengan tiba-tiba. Keberhasilan dicapai melalui proses pembinaan yang panjang sejak anak-anak. Mereka menyusun kurikulum sepakbola yang terpadu dan berjenjang mulai dari Pusat hingga daerah dengan melibatkan semua pihak terkait termasuk peran serta orang tua,” ujar Konsul RI.
BACA JUGA:Biaya Setoran Awal Tabungan Haji Reguler 2025 dan Rincian Biaya Haji Per Embarkasi
“Bahkan untuk mensosialisasikan tentang sepakbola, mereka pun membuat komik sepakbola Kapten Tsubasa Ozora yang menggambarkan upaya seorang anak menjadi pemain sepakbola profesional dunia yang menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas. Komik ini dibuat antara lain untuk menginspirasi anak-anak di Jepang untuk menjadi pemain sepakbola. Bahwa profesi sebagai pemain sepakbola tidak kalah bagusnya dengan profesi lainnya,” Konsul RI menambahkan.
Mengakhiri sambutannya, Konsul RI kemudian mengajak seluruh anak-anak Indonesia yang belajar di CLC untuk tidak mudah menyerah dalam menghadapi tantangan dan tidak berputus asa ketika mengalami kekalahan. mengakhiri sambutannya.
“Hari Sabtu pergi ke Pekan/Jangan lupa membeli bawang merah/Kalah dalam perlombaan bukanlah hal memalukan/Yang memalukan itu adalah menyerah,” ujar Konsul RI menutup sambutan lewat pantun.
BACA JUGA:BRI Blokir Lebih Dari 3 Ribu Rekening, Langkah Tegas Perangi Judi Online
APSI sendiri merupakan kegiatan tahunan sejak 2013 yang diselenggarakan oleh Konsulat RI Tawau bersama guru-guru CLC.
Pada tahun 2024 ini sebanyak 407 pelajar dari 32 CLC di wilayah kerja Konsulat RI Tawau ikut serta berpartisipasi dalam 11 jenis perlombaan yang digelar yaitu story telling, membaca puisi, pidato, sains, matematika, menyanyi, menggambar, senam kesegaran jasmani, seni kriya, pencak silat dan menari berpasangan.
Adapun tujuan kegiatan adalah untuk mengembangkan prestasi dan potensi anak-anak SD yang belajar di CLC yang berada di wilayah kerja Konsulat RI Tawau.
BACA JUGA:KUR BRI 2024: Solusi Terbaik untuk UMKM Kembangkan Bisnis
Lewat kegiatan APSI ini, maka diharapkan masyarakat Indonesia mengetahui bahwa anak-anak Indonesia di wilayah kerja Konsulat RI Tawau, yang sebagian besar adalah anak-anak dari para pekerja migran Indonesia di ladang sawit di Sabah, mampu menunjukkan prestasi dan potensi yang luar biasa di bidang akademik dan non-akademik.
Sehingga, prestasi dan potensi tersebut, diharapkan hadir kepedulian baik dari perorangan maupun lembaga, untuk memberikan bantuan pendidikan kepada pelajar-pelajar CLC untuk dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, termasuk hingga perguruan tinggi.